Di United Airlines lebih rinci. Penumpang tidak boleh hanya mengenakan celana pendek lycra (yang tipis lengket di kulit itu) atau legging.
Terjadi lagi. Wanita ditolak naik pesawat. Gara-gara bajunya terlalu seksi. Heboh lagi.
Wanita itu ternyata seorang dokter. Dokter Tisha Rowe. Saat masuk ke pesawat dia hanya mengenakan baju monyet. Tank top. Dia sudah hampir duduk di kursinya. Tapi pramugari memanggilnya ke depan.
"Tidak membawa jaket?" tanya pramugari.
"Tidak."
"Anda tidak bisa naik pesawat dengan pakaian begini," ujar pramugara, kurang lebih.
Bersitegang.
Anak si dokter menangis melihat ibunya terlibat cekcok.
Kompromi pun akhirnya terjadi. Pramugara mengambilkan selimut. Yang biasa untuk penumpang itu. Untuk menutup bagian atas wanita itu.
Umurnya 39 tahun. Matang-matangnya. Badannya padat berisi. Khas wanita kulit hitam. Anaknya, lelaki 10 tahun, menangis terus. Pun setelah ibunya selesai bersitegang dengan pramugara.
Ini memang musim panas di Amerika. Apalagi di wilayah selatan. Di Miami, suhu hari itu 32 derajat celsius. Apalagi di Jamaica: 34,4 derajat.
Dokter itu akan terbang ke Miami. Dari Jamaika. Ia tidak merasa pakaiannya tak pantas.
Bahkan yang berikut ini sebenarnya juga tidak boleh: mengenakan jeans yang compang-camping. Atau jeans yang robek. Atau baju yang terpotong di tengah (hingga pusarnya kelihatan). Bersandal jepit juga tidak boleh. Begitu juga pakaian yang tipisnya begitu tipis hingga celana dalam atau branya terlihat nyata. Atau rok yang begitu pendeknya sampai celana dalamnya terlihat.
Tapi yang alinea terakhir itu kelihatannya kurang diperhatikan petugas. Apalagi di musim panas seperti ini. Banyak penumpang yang pakaiannya mendekati itu.
Apalagi jeans sekarang banyak yang sengaja dibikin robek. Atau sengaja dibuat compang camping.
Saya jadi ingat istri saya. Saat suatu musim panas berada di Tianjin. Yang tentu dia tetap mengenakan jilbab.
Waktu itu kami akan berangkat makan siang. Sahabat baik saya mengingatkan istri saya. Soal panasnya cuaca di luar. Dengan maksud baik. "Rasanya jangan pakai pakaian begini. Panas sekali," katanya.
Tentu teman itu tidak tahu. Istri saya tetap berjilbab di segala cuaca. Teman itu mengira jilbab hanya sebagai mode.
Dahlan Iskan
***
Keterangan: Judul asli tulisan ini adalah Dokter Rowe", mengalami perubahan disesuaikan karakter pembaca PepNews dan kaidah Google Friendly.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews