Pemilu Turki memberikan optimisme bagi dunia khususnya dunia Islam. Untuk menatap arah baru dengan visi kolaboratif di tataran dunia.
Erdogan memenangkan pilpres putaran final dengan angka meyakinkan 52% lebih.
Perbedaan suara dengan capres pesaing kisaran 2,5 sd 3juta suara. Ini adalah legitimasi yang kuat mengingat pemilu yang berlangsung transparan dan jurdil.
Partisipasi pemilih pada pilpres putaran final mencapai 85% dan pada putaran pertama 88%. Ini angka yang sangat tinggi di dunia. Pemilih paling tua di Turki yang tetap datang ke kotak suara adalah berusia 103 tahun.
CHP dan Kemal gagal melawan Erdogan, dengan meraih suara yang besar juga. Tapi suara Kemal ini full money politik dan support negara asing. Dana asing yang masuk ke partai CHP sejak pilpres putaran pertama kisaran 360 juta dolar.
Sejauh ini, ada 22 pemimpin dunia saat ini yang telah mengucapkan selamat kepada Erdogan. Kecuali Presiden Prancis, PM Israel, dan Partai oposisi Turki.
Erdogan memenangkan pemilu dengan dukungan ril dari rakyat. Bukan seperti oposisi yang disupport oleh lembaga lembaga politik internasional yang bukan merupakan bagian dari rakyat Turki.
Dalam pidato kemenangan, Erdogan mengatakan: malam ini tidak ada yang kalah, semua 85juta rakyat Turki menang. Mari kita lanjutkan pembangunan dan mengejar mimpi kita bersama, narasi mempersatukan.
Lembaga lembaga survei Turki gagal total menggiring opini agar Erdogan kalah. Termasuk media media Eropa yang gagal juga melakukan hal yang sama.
Ada banyak pihak di Eropa dan Barat mempersiapkan kemenangan bagi oposisi Turki. Tapi semua gagal dengan hasil pemilu yang keluar semalam.
CHP mengalami turbulensi berat pasca kekalahan, selain banyak pejabat partai yang mundur, Kemal juga sejak hasil putaran pertama pilpres sudah memecat semua tim kampanye presiden oposisi.
Erdogan disambut meriah di Qatar, Palestina, negara negara muslim, dan disambut hangat oleh pemimpin dunia. Terutama blok Rusia, China, dan timur tengah.
Sampai 2028 Erdogan akan memimpin Turki, alias kerja Erdogan membangun Turki nanti kalau ada umur, genap 26 tahun.
Regenerasi kepemimpinan sedang berlangsung di tubuh partai AKP, dengan tujuan tetap memenangkan pemilu pasca Erdogan pergi di 2028.
Pemilu Turki memberikan optimisme bagi dunia khususnya dunia Islam. Untuk menatap arah baru dengan visi kolaboratif di tataran dunia.
Semua agenda partai CHP sebelum pemilu akan gagal di eksekusi melihat fakta bahwa, Erdogan menguasai kursi presiden dan juga menguasai kursi parlemen Turki mayoritas.
Tengku Zulkifli Usman ✓
Pengamat GeoPolitik dan Jubir Nasional Pemenangan Pemilu Partai Gelora Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews