Serangan Turki

PKK lewat PYD-YPG adalah gerakan teror haluan komunis yang sudah melawan pemerintah Turki lebih kurang 30 tahun lebih dan telah menimbulkan 40.000 korban sipil karena kekejaman mereka.

Senin, 14 Oktober 2019 | 09:56 WIB
0
351
Serangan Turki
Recep Tayyip Erdogan (Foto: France24.com)

Saat ini, Pesawat tempur, tank, artileri, dan ribuan pasukan gabungan Turki-FSA terus menggempur target target teroris PKK di utara suriah.

Sampai saat ini, 430 lebih target teroris dibombardir tanpa ampun, Presiden Erdogan juga sudah mengintruksikan Menhan Akar untuk mempersiapkan pasukan cadangan.

OpertionPeaceSpring atau dalam bahasa arab disebut dengan AmaliyahRabi'usSalam ini terus berjalan sesuai rencana, aksi ini juga didukung oleh partai partai politik dalam negeri Turki.

Ketum partai oposisi CHP Kemal Kilichdaroglu, Ketum MHP yang saat ini sedang sakit DR Devlet Bahceli, Ketum Saadet Party Temel Karamullahoglu semua mendukung operasi militer ini.

Tidak hanya dari kalangan politisi, artis dan selebritis Turki juga kompak mendukung langkah Erdogan menggempur basis basis kekuatan teroris YPG-PYD. Begitu juga doa dilantunkan di mesjid mesjid Turki agar operasi militer ini berhasil.

Waktu Turki di sana memang tidak banyak, kemungkinan Turki akan melakukan operasi militer ini perkiraan kami sekitar 3 pekan atau maksimal 1 bulan, Erdogan harus gerak cepat, dengan misi yang tetap tercapai.

Rusia, Jerman, Pakistan, adalah beberapa negara yang secara terang mendukung langkah Turki ini, walaupun Jerman adalah salah satu big bos Eropa, beda dengan Perancis, Jerman memahami kenapa Turki membersihkan PYD-YPG.

Baca Juga: Turki Masuk Perangkap yang Dipasang Amerika Serikat

Perlu diketahui bahwa, YPG-PYD adalah sayap militer dari organisasi induk mereka PKK, PYD-YPG diresmikan oleh pemimpin PKK Abdullah Ocalan tahun 2003. Abdullah Ocalan sendiri sudah mengasingkan diri di luar negeri selama kurang lebih 40 tahun.

PKK lewat PYD-YPG adalah gerakan teror haluan komunis yang sudah melawan pemerintah Turki lebih kurang 30 tahun lebih dan telah menimbulkan 40.000 korban sipil karena kekejaman mereka membunuh warga sipil, wanita dan anak anak.

Kelompok inilah yang sedang dihabisi Erdogan saat ini.

TZU, Analis Politik.

***