Lebih 50 persen penduduk negara bagian Punjab adalah Sikh. Makanya begitu banyak rumah ibadah gurdwara di Punjab.
Saya terkecoh. Salah sangka.
Awalnya saya terheran-heran. Begitu banyak masjid di Punjab, India ini. Terlihat dari menara-menara tingginya. Dan kubah-kubahnya.
Seperti lagi mengendarai mobil di Lombok saja. Sebentar-sebentar melihat bangunan masjid.
Begitu banyak masjid di Punjab?
Ups....
Ternyata semua itu bukan masjid.
Itu disebut gurdwara. Artinya: pintu menuju Guru.
Disebut juga Harmandir Sahib - -baitullah, rumah Tuhan.
Nama lainnya lagi: Darbar Sahib - -pengadilan Tuhan, pengadilan Agung.
Itulah rumah ibadah agama Sikh.
Begitu dekatnya arsitektur gurdwara ini dengan masjid.
Agama Sikh?
Anda pasti tahu --setidaknya dari bentuk udeng (topi) penganut Sikh yang khas itu.
Lebih 50 persen penduduk negara bagian Punjab adalah Sikh. Makanya begitu banyak rumah ibadah gurdwara di Punjab.
Saat saya ke Desa Qadian pun harus melewati banyak gurdwara.
Qadian adalah desa tempat lahirnya Mirza Ghulam Ahmad --pendiri aliran Islam Ahmadiyah.
Dahlan Iskan
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews