Dengan adanya presiden dari Partai Demokrat, diharapkan wajah Amerika Serikat di dunia akan lebih ramah.
Melihat jalannya pemilihan presiden di Amerika Serikat, kita seperti diingatkan bahwa mata uang itu mempunyai dua sisi. Dengan demikian, boleh saja di satu sisi ada yang berpendapat bahwa Presiden Donald Trump adalah presiden yang kacau dan tidak becus, tetapi di sisi lain tidak sedikit yang menganggap Donald Trump adalah presiden yang baik.
Itu sebabnya, tidak heran kedudukan antara Joe Biden dan Donald Trump berimbang. Dalam arti, orang tidak dapat dengan mudah mengatakan, siapa yang akan keluar sebagai pemenang.
Joe Biden memang telah mendapatkan 253 electoral vote, dibandingkan dengan Donald Trump yang baru memperoleh 214 electoral vote.
Memang Joe Binden hanya memerlukan 17 electoral vote untuk mencapai 270 electoral vote yang dipersyaratkan, tetapi itu menjai tidak artinya jika Donald Trump menang di lima negara tersisa, yakni Georgia (16), Nevada (6), North Carolina (15), Pennsylvania (20), dan Arizona (11). Dengan total 68 electoral vote.
Namun, hitung-hitungan akhir memperlihatkan Joe Biden akan menang di Nevada (6) dan Arizona (11). Dan, jika Joe Biden akhirnya menang di sana angka 270 akan dapat dicapaimya, dan itu berarti ia akan keluar sebagai pemenang.
Kita tinggal menunggu perhitungan di kedua negara bagian itu selesai. Dan, Amerika Serikat akan memiliki presiden baru. Dengan adanya presiden dari Partai Demokrat, diharapkan wajah Amerika Serikat di dunia akan lebih ramah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews