Juan de Onate

Di Eropa sasaran mereka patung tokoh penjajahan Afrika. Di Inggris patung tokoh pengusaha yang terlibat perdagangan budak.

Selasa, 23 Juni 2020 | 09:16 WIB
0
254
Juan de Onate
Floyd (Foto: disway.id)

Saya menyesal tidak mengabadikan diri di bawah patung ini. Dua tahun kemudian --15 Juni 2020-- patung ini dirobohkan. 

Itulah patung Juan de Onate. Yang dibangun di pusat kota --saya selalu melihat kamus agar bisa menuliskan nama kota ini secara benar-- Albuquerque. Itulah kota terbesar di negara bagian New Mexico. Saya hanya satu malam tinggal di kota yang artinya pohon Oak Putih itu --saking sepinya. 

Besok malamnya saya pindah ke kota Santa Fe --yang ternyata dibangun oleh Juan Onate. Lalu menjadikannya ibu kota New Mexico.

Demo anti rasis pun --yang melanda Amerika Serikat sejak 8 Juni 2020-- menjalar juga sampai Albuquerque. Sasaran utamanya: patung Onate.

Tewasnya George Floyd di dengkul polisi Derek Chauvin yang kulit putih itu punya buntut begitu panjang. Gegara Floyd yang kulit hitam disangka membeli rokok dengan uang palsu 20 dolar.

Patung Juan Onate di Albuquerque memang langganan dimusuhi. Meski juga selalu dipuja. Ia-lah yang ”babat alas” New Mexico. Yang membebaskan wilayah itu dari kekuasaan suku-suku Indian.

Onate juga yang kemudian menjadi gubernur pertama di situ. New Mexico ia dirikan sebagai provinsi dari negara New Spain. Yang wilayahnya sangat luas. Dari Mexico sampai Arizona, Nevada, California, Washington, bahkan bagian barat Kanada.

Ibu kota New Spain itu: Mexico City --ibu kota Mexico sekarang.

Kedatangan Juan Onate pun diperingati tiap tahun. Peringatan terbesar direncanakan terjadi tahun 1998 --untuk ulang tahun penaklukannya yang ke 400. 

Setahun sebelum perayaan itu terjadi kejutan: kaki kanan patung Juan Onate hilang. Terlihat bekas dipotong orang. 

Tidak sulit menjawab mengapa itu terjadi. Ada pesan pendek tertulis di bekas amputasi itu. ”Fair for Fair” Bunyi tulisan itu.

Tahulah: itu hukum qisas. Mata dibalas mata. Kaki dibalas kaki.

Ulang tahun ke-400 itu berarti ulang tahun ke-400 juga atas kebrutalan Juan Onate. Penduduk asli New Mexico tidak lupa: Juan Onate telah memerintahkan pemotongan kaki kanan 23 orang pemimpin suku Indian. Onate juga memenjarakan semua orang Indian yang berumur di atas 16 tahun.

Itulah balas dendam Onate atas meninggalnya sepupunya. Yakni dalam perang pendudukan. Yang menewaskan sekitar 1.000 suku Indian dan puluhan tentara Spanyol.

Kaki kanan dibalas kaki kanan. Kaki kanan asli dibalas kaki kanan patung. 

Setahun kemudian, saat perayaan 400 tahun dilangsungkan, kaki kanan Juan Onate sudah utuh. Pematungnya membuatkan kaki pengganti. Sambungan di kaki itu sengaja tidak dibuat sempurna. Agar sejarah tidak lupa: pernah ada peristiwa pemotongan kaki itu. 

Hampir tiap tahun ada saja yang balas dendam. Pernah kaki patung itu tiba-tiba berlumuran cat merah.

Kini seluruh badan patung itu sudah lenyap. Dengan membawa korban satu orang tertembak. Ia salah seorang pendemo.

Yang menembak bukan polisi. Rupanya masih banyak pembela Juan Onate. Mereka mencoba melindungi patung itu. Mereka membawa senapan. Tapi terdesak oleh banyaknya pendemo. 

Lalu, dor!

Korban dibawa ke rumah sakit. Kritis.

Masih ada beberapa patung Juan Onate lainnya. Di kota yang berbeda. Salah satunya dicopot sendiri oleh dewan kota. Agar bisa disimpan dengan utuh.

Juan Onate adalah orang Spanyol yang sudah lahir di seberang lautan. Ia lahir di Mexico pada 1550. Bapaknya yang masih lahir di Spanyol.

Kebrutalan Onate akhirnya didengar oleh raja Spanyol. Ia pun ditarik dari New Mexico. Digantikan oleh anaknya.

Juan Onate pun dianggap bersalah: menggunakan kekuasaan melebihi batas. Ia ditarik ke Spanyol. Diberi jabatan baru di sana. Lalu meninggal di Spanyol.

Merobohkan patung pun menjadi trend di mana. Pun sampai ke Inggris. Dan sampai pula ke Eropa.

Di bagian lain Amerika sasarannya patung-patung tokoh Konfederasi America --tokoh perang sipil yang ingin pisah dari Amerika Serikat.

Di Eropa sasaran mereka patung tokoh penjajahan Afrika. Di Inggris patung tokoh pengusaha yang terlibat perdagangan budak.

Cukup dengan uang 20 dolar sudah bisa mengguncang Amerika.

Dahlan Iskan

***