Tanaman ganja di Indonesia adalah barang terlarang atau haram. Siapa yang menanam, mengedarkan atau memakai bisa terkena undang-undang narkoba. Dan akan berurusan dengan aparat penegak hukum kepolisian.
Tetapi tidak dengan negara Turki. Memang beberapa tahun ini presiden Tayyib Erdogan melarang produksi tanaman ganja. Sebagai gantinya Turki melakukan impor ganja dari negara lain.
Dalam acara pertemuan dengan para kepada daerah di istana Ankara presiden Tayyib Erdogan yang awalnya membahas peran pemerintah daerah dalam sistem presidensil, tiba-tiba berganti tema atau berbicara legalisasi ganja.
Menurut Erdogan ganja adalah tanaman yang bisa bermafaat atau mendatangkan keuntungan ekonomi. Selama ini pengolahan ganja dilakukan oleh musuh-musuh Turki. Dan Turki impor hasil olahan tanaman ganja dari negara lain.
Akhirnya presiden Erdogan ingin menghidupkan kembali penanaman ganja yang sempat dihentikan. Karena bisa menjadi pasar potensial di Turki dan sangat menguntungkan. Seperti ucapan presiden Erdogan yang dikutip oleh Turki Time.
"Kita sekarang mengimpor ganja. Kementerian Pangan dan Pertanian sedang mengambil langkah untuk memulai kembali penanamannya."Kita menghancurkan ganja di negara ini karena beberapa musuh yang menyamar sebagai teman," terangnya.
Bahkan pernyataan presiden Erdogan itu membuat kaget para kepala daerah yang ikut rapat dengan sang presiden di Ankara. Selama ini pemerintah Turki menghentikan atau melarang penanaman ganja.
Tetapi mulai bulan Oktober 2018 pemerintah mengizinkan 19 provinsi di Turki untuk menanam tanaman ganja. Dengan tujuan untuk memberantas perdagangan ganja ilegal.
Bagaimana dengan pemujanya atau fans Erdogan di Indoensia? Pusssiiing... pala Berbi!
Karena selama ini Erdogan dianggap pemimpin muslim yang paling berpengaruh, kok ya malah melegalkan ganja di negara Turki. Rokok saja diharamkan, lha kok ini ganja. Apa boleh buat, sudah kadung mengidolakan Erdogan, ya boleh-boleh sajalah!
Aduuh-aduuuh, coba bayangkan kalau presiden di sini yang melegalkan ganja dan itu diucapkan dalam pidato penyampaian visi-dan misi? Apa yang terjadi, demo berjilid-jilid akan terulang kembali.
Untung Jokowi bukan Erdogan, eh.... kebalik, ya!?
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews