Turki tidak masuk Uni Eropa bukan karena kegagalan Erdogan dalam diplomasi internasional.
Presiden Prancis Emmanuel Macron baru saja mengakui sebuah fakta ke publik media.
Bahwa selama ini dia menolak Turki menjadi anggota Uni Eropa bukan karena Turki kurang sejahtera atau karena Turki kurang demokratis.
Tapi karena Turki adalah negara muslim yang tidak mau mengadopsi nilai nilai sekuler Eropa seperti di era Kemalis berkuasa.
Karena Turki di pimpin oleh pemimpin tipikal Erdogan yang justru gigih menyebarkan nilai nilai Islam juga kebangkitan Islam di Eropa bahkan dunia.
Karena dengan adanya Erdogan di tampuk kekuasaan, Erdogan justru mendorong nilai nilai Islam dan kebangkitan Islam di berbagai wilayah di dunia.
Jadi sekarang anda semakin paham, bahwa Turki tidak masuk Uni Eropa bukan karena kegagalan Erdogan dalam diplomasi internasional.
Tapi lebih karena kebencian kaum kafir Eropa terhadap negara muslim Turki yang hampir 20 tahun ini dipimpin oleh pemimpin model Erdogan bukan model Attaturk.
Tengku Zulkifli Usman
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews