Taman Nasional Chitwan, Sisi Lain Wisata Nepal

Di pintu masuk Taman Nasional Chitwan banyak tersebar tanaman ganja yang tumbuh liar. Orang Nepal sendiri menganggap tanaman ini adalah obat.

Kamis, 19 Maret 2020 | 12:17 WIB
0
368
Taman Nasional Chitwan, Sisi Lain Wisata Nepal
Pawang Taman Nasional Chitwan, Nepal

Negara Nepal terkenal di dunia lantaran wilayahnya didominasi dengan pemandangan menakjubkan berupa deretan pegunungan Himalaya yang mana puncaknya, Gunung Everest bersemayam di negara  tertua di Asia Selatan tersebut.

Tak heran bila Negara yang diklaim sebagai tempat kelahiran Buddha itu banyak dikunjungi oleh wisatawan mancanegara untuk melakukan trekking atau hiking guna menaklukan banyaknya puncak di Nepal yang mayoritas diselimuti oleh salju.

Meski demikian, tak semua daerah wisata di Nepal itu penuh dengan salju dan dingin. Terdapat tempat lainnya yang berbanding terbalik 180 derajat. Adapun tempat wisata yang dimaksud adalah Taman Nasional Chitwan.

Taman Nasional Chitwan yang merupakan salah satu Situs Warisan Dunia UNESCO ini mengajak wisatawan ke Nepal untuk melakukan safari alias melakukan kegiatan di hutan mulai dari menaiki gajah, berjalan di hutan, mencari jejak harimau, menaiki kano atau mengendarai jeep.

Chitwan juga menjadi tujuan wisata non trekking paling populer ketiga di Nepal. Untuk menuju ke tempat yang menjadi pusat penangkaran gajah ini dibutuhkan waktu selama empat jam dengan mengendarai mobil atau jeep dari Kathmandu.

Tim Nepalisme sendiri berkesempatan untuk mengunjungi Chitwan selama dua hari, yakni 13-14 Maret 2020. Kegiatan hari pertama adalah melakukan perjalanan singkat dari hotel tempat menginap menuju tempat kano untuk melakukan jungle walk di hari berikutnya.

Kemudian kegiatan di hari kedua adalah puncak dari perjalanan wisata Chitwan di mana sejak pagi tim Nepalisme bersiap menaklukan lebatnya Taman Nasional Chitwan.

Perjalanan di awali dengan menaiki kano dan menyusuri sungai. Di sepanjang perjalanan Nepalisme banyak aneka jenis burung, termasuk juga burung merak yang memiliki bulu ekor yang menawan.

Alasan menaiki kano di pagi hari adalah lantaran di sepanjang sungai terdapat banyak buaya liar, bahkan ada buaya jenis Gavial yang memiliki moncong panjang. Diketahui bahwa hewan tersebut adalah berdarah dingin sehingga di pagi hari mereka belum aktif.

Setelah menaiki kano, akhirnya Tim Nepalisme sampai kembali di daratan dan memulai perjalanan untuk menyurusi hutan yang ditumbuhi oleh banyak tanaman.

Setelah turun dari kano, tim Nepalisme dikejutkan dengan banyaknya jejak harimau yang menurut pawang adalah jejak tersebut terjadi tak lama. Jejak harimau yang terlihat mirip dengan logo pakaian olahraga asal Spanyol, Kelme.

Pengalaman unik yang tak terlupakan selama di hutan lainnya adalah ketika tim Nepalisme melihat Badak di depan mata. Rasa takut sempat menghampiri tim lantaran jarak yang tidak terlalu jauh sebelum akhirnya rasa takut mereda setelah pawang yang mengantarkan berhasil mengusir badak yang akhirnya berlari menjauh.

Selain itu hal yang cukup menyerngitkan dahi adalah di pintu masuk Taman Nasional Chitwan banyak tersebar tanaman ganja yang tumbuh liar. Orang Nepal sendiri menganggap tanaman ini adalah obat. Mereka dilarang untuk menjualnya karena bisa di penjara, namun bila untuk konsumsi pribadi tidak masalah dan bahkan di salah satu festival di Nepal, ganja adalah hal dilegalkan, bahkan polisi yang ikut menjaga festival ikut mengkonsumsinya.

#Nepalisme Tour & Travel
Handy Fernandy

Co Founder
CP: 0895-7001-77977