Depok – 02 Maret 2020 - Novel coronavirus (CoV) atau sekarang disebut corona Covid-19 dikabarkan telah menyebar ke seluruh dunia. Virus yang pertama kali terdeteksi di Wuhan, China pada Desember 2019 lalu itu telah memakan korban sebanyak 3.041 orang dari seluruh duniaper Senin (02/03/2020).
Negara Nepal—yang notabene merupakan negara yang menjadi salah satu destinasi wisatas terpopuler di dunia—juga kena imbas dari virus mematikan ini di mana sudah terdeteksi tiga orang terdampak corona.
Terkait hal tersebut Pemerintah Nepal telah bergerak cepat dengan memulangkan sekaligus mengkarantina sebanyak 175 penduduknya yang sebelumnya berada di China—kebanyakan dari mereka adalah pelajar.
Meski demikian, program Pemerintah Nepal utamanya dalam kampanye Visit Nepal 2020 terus berjalan normal. Meski demikian, fasilitas Visa On Arrival (VOA) untuk pendatang dari seluruh negara dihentikan untuk sementara sampai batas waktu yang tidak ditentukan.
Akan tetapi pengurusan Visa, terutama bagi masyarakat Indonesia yang ingin mengunjungi Nepal tidak perlu memohon pengajuannya di Kedutaan Besar Nepal di Kuala Lumpur,Malaysia. Anda bisa mengunjungi Konsulat Jenderal Nepal di Indonesia yang berlokasi di Apartemen Pancoran Riverside yang berlokasi di Jl. Pengadegan Timur I No.30, RW.1, Pengadegan, Kec. Pancoran, Kota Jakarta Selatan.
Anish Shakya, selaku First Secretary Honorary Consul of Nepal in Jakarta mengatakan pengurusan Visa dari Indonesia tetap bisa dilakukan.
“Untuk Indonesia belum ada masalah (untuk ke Nepal), yang tidak bisa masuk secara permanen ke Nepal hanya China saja,” kata Anish.
Untuk kepengurusan Visa Nepal di Jakarta ini sendiri hanya memakan waktu selama tiga hari kerja. Informasi selengkapnnya bisa mengunjungi situs resmi Nepalisme Tour & Travel www.nepalisme.com.
#Nepalisme Tour & Travel
Handy Fernandy
Co Founder
CP: 0895-7001-77977
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews