Turbekulosis: Pengertian, Jenis-jenis, Gejala, dan Pencegahan

Vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG efektif mencegah Tuberkulosis hingga berusia 35 tahun.

Rabu, 22 Maret 2023 | 13:43 WIB
0
64
Turbekulosis: Pengertian, Jenis-jenis, Gejala, dan Pencegahan
Turbekulosis: Pengertian, Jenis-jenis, Gejala, dan Pencegahan

Tuberkulosis (TBC) lebih dikenal sebagai penyakit yang menyerang paru-paru, namun sebenarnya penyakit ini menyerang bagian tubuh lainnya seperti kulit, tulang, hingga kelenjar getah bening. 

Berdasarkan penelitian World Health Organization, terdapat satu orang terinfeksi penyakit tuberkulosis tiap detiknya di seluruh dunia. Penyakit ini mudah menyebar melalui udara melalui batuk, bersin, dan kegiatan lainnya yang membuat tetesan kecil saliva penderita (droplets) TBC menyebar dari mulut ke mulut.

Baca Juga: 6 Penyebab Penyakit Tuberkulosis dan Cara Penularannya

Pengertian Tuberkulosis (TBC)

Tuberkulosis (TBC) disebabkan oleh bakteri Mycobacterium tuberculosis yang menyerang paru-paru, ginjal, tulang, sendi, kelenjar getah bening, atau selaput otak. Kondisi dimana bakteri  Mycobacterium tuberculosis menyerang organ lain selain paru-paru dinamakan tuberkulosis ekstra paru. 

Menurut penelitian WHO, Indonesia berada di urutan ke–3 negara dengan kasus TBC tertinggi di dunia setelah India dan Cina. Menurut data tahun 2019, terdapat sekitar 845.000 penderita TBC di Indonesia. 

Jenis dan Gejala Tuberkulosis 

Berdasarkan lokasi anatomi penyakit, tuberkulosis terbagi menjadi Tuberkulosis Paru dan Tuberkulosis Ekstra Paru. Berikut adalah jenis-jenis Tuberkulosis:

Tuberkulosis
Penularan dari tuberkulosis ini terjadi melalui udara ketika penderita tuberkulosis paru aktif mengeluarkan tetesan (droplet) yang memiliki kandungan bakteri. Droplet ini menyebar ketika penderita tuberkulosis bersin, batuk serta berteriak.

Droplet merupakan cairan yang berasal dari sistem pernapasan seperti ingus atau dahak. Cairan ini bisa bertahan beberapa jam di udara serta dapat terhirup dari saluran pernapasan atas. Selain mengetahui pencegahan TBC, Anda juga perlu mengetahui gejalanya seperti di bawah ini: 

  • Batuk berkepanjangan
  • Napas sesak dan dada nyeri
  • Badan lemas
  • Nafsu makan berkurang
  • Berat badan berkurang 
  • Keringat berlebihan di malam hari

Tuberkulosis Kelenjar Getah Bening
Jenis Limfadenitis tuberculosis ini ditandai dengan adanya pembengkakan kelenjar getah bening di salah satu atau beberapa bagian tubuh. Tuberkulosis Kelenjar Getah Bening banyak ditemukan di negara-negara tertentu di Asia dan Afrika dan penderitanya lebih umum berusia 17-25 tahun dengan jenis kelamin perempuan.

Tuberkulosis Tulang dan Sendi
Ketika Tuberkulosis menyerang bagian tulang dan sendi, terdapat 3 jenis penyakit yang menjadi kondisi akhir dari virus tersebut, yakni:

  • Spondilodisitis: ketika virus TBC menyerang tulang belakang dan berpotensi mengakibatkan kerusakan serta cacat pada tulang belakang.
  • Arthritis: infeksi sendi Mycobacterium tuberculosis yang sering mengenai sendi, terutama pada bagian pinggul atau lutut.
  • Osteitis: peradangan yang biasanya terjadi di tulang-tulang panjang dan dapat muncul dari arthritis yang terlambat ditangani.

Tuberkulosis Saluran Pencernaan
Kondisi ini terjadi ketika bakteri Mycobacterium tuberculosis menginfeksi organ perut, peritoneum (selaput dalam rongga perut), dan usus. Virus tersebut menyebar ke organ perut melalui dahak, darah, hingga getah bening yang tertelan. Gejala kondisi ini meliputi:

  • Berkeringat di malam hari
  • Sakit perut
  • Perut kembung
  • Kelelahan
  • Demam
  • Diare
  • Konstipasi
  • Darah pada feses
  • Berat badan menurun


Tuberkulosis Milier
Jenis Tuberkulosis ini menginfeksi banyak organ tubuh dalam satu waktu. Jenis Tuberkulosis ini umum ditemukan pada individu dengan sistem imun lemah seperti penderita HIV, pernah menjalani prosedur transplantasi organ, penyakit ginjal kronis, serta mereka yang sedang menjalani pengobatan anti-TNF.

Tuberkulosis Meningitis
Umumnya menyerang bayi berusia dibawah 2 tahun dan orang dengan HIV AIDS (ODHA), Tuberkulosis Meningitis dapat mengakibatkan komplikasi saraf lainnya bila tidak segera ditangani. Gejala penyakit ini meliputi:

  • Demam
  • Kebingungan
  • Leher kaku
  • Lemah otot pada balita
  • Sakit kepala
  • Mudah marah
  • Fotofobia (sensitif terhadap cahaya)
  • Mual dan muntah

Tuberkulosis Perikarditis
Kondisi ini terjadi karena Infeksi Tuberkulosis yang menyerang perikardium atau jaringan selaput yang menyelimuti jantung (perikardium). Selaput ini berfungsi untuk melumasi jantung, menjaga jantung agar tidak berpindah posisi, melindungi jantung dari gesekan, dan melindungi jantung dari penyebaran infeksi jaringan lain.

Tuberkulosis Ginjal
Disebut juga dengan Tuberkulosis Genitourinaria, infeksi Tuberkulosis pada sistem perkemihan juga akan mempengaruhi ginjal, kandung kemih, kantong testis, saluran kemih, kelenjar prostat, dan panggul pada wanita.

  • Demam
  • Penurunan berat badan
  • Berkeringat pada malam hari
  • Batuk-batuk
  • Badan lesu
  • Buang air kecil berdarah (hematuria)
  • Sering ingin buang air kecil
  • Rasa nyeri atau panas saat buang air kecil
  • Sakit pinggang atau sakit perut
  • Adanya nanah, kandungan protein, atau sel darah putih pada urin

Tuberkulosis Kulit
Kondisi ini menyerang kulit dan memiliki gejala berupa:

  • Lesi yang membuat kulit melepuh dan bengkak di area lutut, siku, tangan, leher, dan kaki setelah 2-4 minggu bakteri menginfeksi jaringan kulit
  • Lesi yang bertahan selama bertahun-tahun
  • Ruam berwarna ungu kecoklatan di sekitar lesi kulit
  • Rasa sakit pada bagian lesi kulit
  • Eritema 

Baca Juga: Vaksin Tuberkulosis: Cara Kerja dan Efek Samping


4 Cara Mencegah Tuberkulosis

Dalam mencegah infeksi penyakit Tuberkulosis, ada beberapa hal yang dapat Anda lakukan, yakni:

1. Diagnosis Dini
Anda dapat mencegah penyebaran penyakit tersebut dengan diagnosis yang lebih dini dari pemeriksaan medis secara berkala. 

2. Pastikan Kebersihan Lingkungan Tempat Tinggal
Tuberkulosis menular dari udara (airborne) ketika penderita batuk dan bersih. Risiko infeksi ini dapat Anda kurangi dengan sistem sirkulasi serta ventilasi udara yang bagus. Sistem pencahayaan juga akan sangat membantu meminimalisir risiko infeksi karena sinar UV matahari dapat membunuh Mycrobacterium tuberculosis selama 2 jam.

3. Vaksin Bacillus Calmette-Guerin (BCG) 
Vaksin Bacillus Calmette Guerin atau BCG efektif mencegah Tuberkulosis hingga berusia 35 tahun. Anda dapat meningkatkan efektivitas vaksin dengan tidak berkontak dengan pengidap Tuberkulosis dan tinggal di lingkungan yang bersih.

4. Sistem Imun yang Kuat
Anda dapat meningkatkan sistem imun tubuh dengan:

  • Kelola stress
  • Menerima asupan sinar matahari pagi yang proporsional
  • Menjaga kebersihan makanan
  • Konsumsi makanan masak atau matang
  • Menjaga kebersihan diri dan lingkungan
  • Olahraga secara teratur
  • Konsumsi makanan bergizi
  • Tidur yang cukup
  • Rutin minum air putih