Harianto Badjoeri [26]: Kebagiaan Itu Adalah Hak Setiap Manusia  

Ini sebuah pesan dari HB bahwa memberi kebahagiaan bisa dimulai dari menebar kebaikan sekecil apapun kepada sekelilingnya.

Sabtu, 16 November 2019 | 18:30 WIB
0
356
Harianto Badjoeri [26]:  Kebagiaan Itu Adalah Hak Setiap Manusia   
Harianto Badjoeri berbagi kebahagiaan (Foto: dok. pribadi)

Jika pembukaan Undang Undang Dasar 1945 menyebut, “Bahwa sesungguhnya kemerdekaan itu adalah hak segala bangsa…,” maka Harianto Badjoeri yang akrab disapa HB punya filosofi “Bahwa sesungguhnya kebahagiaan itu ialah hak setiap manusia.”

Kebahagiaan berasal dari kata dasar bahagia, yang secara harfiah berarti keadaan atau perasaan senang dan tenteram, bebas dari segala sesuatu yang menyusahkan.

Bahwa manusia harus bahagia mesti diikhtiarkan dengan segala cara. Secara individu semua manusia ingin bahagia, namun tidak semuanya mampu mewujudkannya, karena berbagai sebab yang memengaruhinya.

HB sebagai manusia mengaku telah meraih kebahagiaan itu. Sebagai makhluk sosial, HB juga ingin membagi kebahagiaannya kepada orang di sekelilingnya, juga kepada orang lain yang jauh darinya tetapi dia melihatnya.

Dia tidak bisa melihat kesusahan bersemayam di lingkungannya. Kesusahan adalah derita manusia yang selalu melekat tetapi manusia juga wajib saling membantu untuk menghadirkan kebahagiaan.

“Kebahagiaan itu adalah hak semua manusia yang hidup di bumi ini,” kata HB.

Sebagai hak manusia, HB selalu menghadirkan kebahagiaan di mana dia hadir. Dia tak kuasa untuk menyembunyikan kebahagiaan di tangannya. Entah itu kebahagiaan berupa materi atau bahan lelucon.

Segala sesuatu yang dihadirkan HB kepada sekelilingnya selalu disambut suka cita. Ada yang menerima kebahagiaan untuk memenuhi kebutuhan jasmaninya, tetapi juga ada yang digunakan untuk menghibur perasaannya.

HB ibarat pohon rindang yang berbuah lebat tanpa musim. Dia menghadirkan rasa sejuk untuk orang-orang yang berteduh karena kepanasan. Dan, juga seperti pohon rindang yang memberi perlindungan kepada sekelilingnya di kala musim hujan. Serta bagaikan pohon berbuah lebat yang memberi rasa kenyang kepada orang yang kekurangan di sekelilingnya.

Sebagai contoh kecil dalam menghadirkan kebahagiaan, HB selalu memberikan kebutuhan mendasar diperlukan oleh orang-orang susah di sekelilingnya. Entah itu berupa makanan, obat-obatan, pendidikan, serta hiburan.

Dia tidak bisa melihat kesusahan berada di sekelilingnya. Hatinya selalu tergerak untuk membebaskan sekelilingnya dari kesusahan dan penderitaaan. Baginya manusia mesti menjalani suka cita dalam hidupnya.

Ini sebuah pesan dari HB bahwa memberi kebahagiaan bisa dimulai dari menebar kebaikan sekecil apapun kepada sekelilingnya. Kemudian sekelilingnya yang telah bahagia itu menularkan kebaikan lagi kepada orang lain agar orang lain mendapat kebahagiaan juga. Demikian seterusnya, sehingga seisi dunia menjadi bahagia, seperti yang diyakini oleh seorang HB.

Krista Riyanto

***

Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [25]: Piawai Menjalin Relasi dan Komunikasi