Harianto Badjoeri [25]: Piawai Menjalin Relasi dan Komunikasi

Waktu itu, Nazali dan tim Marinir memberi bantuan evakuasi kepada personel Satpol PP lewat jalur laut agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.

Jumat, 15 November 2019 | 07:21 WIB
0
471
Harianto Badjoeri [25]:  Piawai Menjalin Relasi dan Komunikasi
Nazali Lempo (Foto: Dok. pribadi)

Pengakuan kepada Harianto Badjoeri yang akrab disapa HB sebagai orang yang berbeda dibanding birokrat lainnya datang juga dari salah seorang petinggi TNI Angkatan Laut. Adalah Laksamana Pertama TNI, Dr Nazali Lempo, SH MH, yang sekarang menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal).

Nazali mengenal HB sewaktu masih berpangkat kapten. Kebetulan, istri Nazali adalah pegawai yang bertugas di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, yang mana HB menjadi salah seorang petingginya di situ.

Sejak awal mula berkenalan, HB terlihat sebagai sosok yang piawai membangun relasi dan cepat berkomunikasi dengan segala lapisan. Bukan hanya pandai berkomunikasi dengan anak buah dan elemen masyarakat, tetapi juga dengan pejabat lainnya.

HB punya jiwa merangkul dan memberikan layanan terbaik kepada semua sahabat maupun tamu-tamunya. HB juga pejabat yang tidak pernah menutup pintu ruang kerjanya. Ini sebagai pesan bahwa HB punya karakter terbuka kepada lingkungannya.

“Beliau punya jiwa sosial yang tinggi,” ujar Nazali.

Sepengetahuannya, HB amat piawai dalam menjalin komunikasi dengan anak buahnya, sehingga tim kerja yang dibangun HB terlihat solid. Sedangkan kepada elemen masyarakat, HB juga piawai merangkul dalam rangka memberdayakan potensi mereka.

Kepada instansi lain apalagi yang berkait dengan penegakan hukum, keamanan, dan ketertiban umum, HB sungguh menghormatinya. Dia rajin menjalin sinergisitas dengan pejabat lain hingga terjalin keharmonisan, baik untuk lingkup kedinasan maupun relasi antarpersonal.

“Pokoknya jaranglah orang seperti Pak Harianto ini,” kata Nazali.

Hubungan kerja Nazali dan HB yang paling berkesan adalah ketika dia dan timnya mengevakuasai personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI pada peristiwa bentrokan dengan massa di kawasan makam mBah Priok, Jakarta Utara, tahun 2010.

Waktu itu, Nazali dan tim Marinir memberi bantuan evakuasi kepada personel Satpol PP lewat jalur laut agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.

Kerja lintas institusi ini membuktikan bahwa HB punya jaringan kerja yang baik dan luas dengan institusi lain. Tanpa terbangun sinergisitas dan relasi yang baik, mustahil evakuasi dalam keadaan darurat seperti dalam peristiwa mBah Priok ini bisa dijalankan. 

 Krista Riyanto

***

Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [24]: Menjadi Pilar Tumbuhnya Hiburan Malam