Waktu itu, Nazali dan tim Marinir memberi bantuan evakuasi kepada personel Satpol PP lewat jalur laut agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.
Pengakuan kepada Harianto Badjoeri yang akrab disapa HB sebagai orang yang berbeda dibanding birokrat lainnya datang juga dari salah seorang petinggi TNI Angkatan Laut. Adalah Laksamana Pertama TNI, Dr Nazali Lempo, SH MH, yang sekarang menjabat Komandan Pusat Polisi Militer Angkatan Laut (Danpuspomal).
Nazali mengenal HB sewaktu masih berpangkat kapten. Kebetulan, istri Nazali adalah pegawai yang bertugas di lingkungan Satuan Polisi Pamong Praja DKI Jakarta, yang mana HB menjadi salah seorang petingginya di situ.
Sejak awal mula berkenalan, HB terlihat sebagai sosok yang piawai membangun relasi dan cepat berkomunikasi dengan segala lapisan. Bukan hanya pandai berkomunikasi dengan anak buah dan elemen masyarakat, tetapi juga dengan pejabat lainnya.
HB punya jiwa merangkul dan memberikan layanan terbaik kepada semua sahabat maupun tamu-tamunya. HB juga pejabat yang tidak pernah menutup pintu ruang kerjanya. Ini sebagai pesan bahwa HB punya karakter terbuka kepada lingkungannya.
“Beliau punya jiwa sosial yang tinggi,” ujar Nazali.
Sepengetahuannya, HB amat piawai dalam menjalin komunikasi dengan anak buahnya, sehingga tim kerja yang dibangun HB terlihat solid. Sedangkan kepada elemen masyarakat, HB juga piawai merangkul dalam rangka memberdayakan potensi mereka.
Kepada instansi lain apalagi yang berkait dengan penegakan hukum, keamanan, dan ketertiban umum, HB sungguh menghormatinya. Dia rajin menjalin sinergisitas dengan pejabat lain hingga terjalin keharmonisan, baik untuk lingkup kedinasan maupun relasi antarpersonal.
“Pokoknya jaranglah orang seperti Pak Harianto ini,” kata Nazali.
Hubungan kerja Nazali dan HB yang paling berkesan adalah ketika dia dan timnya mengevakuasai personel Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) DKI pada peristiwa bentrokan dengan massa di kawasan makam mBah Priok, Jakarta Utara, tahun 2010.
Waktu itu, Nazali dan tim Marinir memberi bantuan evakuasi kepada personel Satpol PP lewat jalur laut agar tidak jatuh korban lebih banyak lagi.
Kerja lintas institusi ini membuktikan bahwa HB punya jaringan kerja yang baik dan luas dengan institusi lain. Tanpa terbangun sinergisitas dan relasi yang baik, mustahil evakuasi dalam keadaan darurat seperti dalam peristiwa mBah Priok ini bisa dijalankan.
Krista Riyanto
***
Tulisan sebelumnya: Harianto Badjoeri [24]: Menjadi Pilar Tumbuhnya Hiburan Malam
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews