Jangan sampai kita kehilangan Ibu Pertiwi karena Politik dan Kekuasaan, tidak terbayang rasanya bagaimana duka yang akan kita alami.
Kabar duka yang tengah merundung keluarga besar mantan Presiden Republik Indonesia Ke 6 Susilo Bambang Yudhoyono (SBY), yang sekaligus juga menjadi duka untuk seluruh bangsa Indonesia itu datang pada jam 11:50 waktu singapura di RS National University, Singapura, 1 Juni 2019 yang bertepatan dengan hari lahirnya Pancasila.
Sebagai mantan Ibu negara Republik Indonesia selama 10 tahun, yaitu periode 2004-2009 dan periode 2009 - 2014 tentu banyak hal yang sudah dilakukan oleh Ibu Ani Yudhoyono untuk bangsa dan negara dalam rangka mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melaksanakan tugas sebagai pimpinan tertinggi negara Republik Indonesia saat itu.
Dilansir dari tribunstyle.com ini adalah beberapa diantara prestasi yang diraih oleh mantan Ibu negara Ani Yudhoyono.
1. Tanda Kehormatan Bintang Republik Indonesia Adipradana tahun 2011
2. Penghargaan berupa Pin Emas dari M. Yunus (Pemegang Nobel Perdamaian tahun 2006 dan pendiri Grameen Bank, Bangladesh tahun 2006), karena komitmen Ibu Negara mendorong serta mengembangkan UKM dan Kredit Mikro Indonesia melalui program (Perempuan Keluarga Sehat dan Sejahtera) dan Indonesia Kreatif (PERKASSA)
3. Penghargaan berupa Certificate of Global Leadership dari The United Nations Environment Program (UNEP) untuk kepemimpinan Ibu Negara dalam program Gerakan Tanam dan Pelihara 10.000.000 (sepuluh juta) Pohon di seluruh Indonesia
4. Penghargaan berupa Pin Emas oleh Kementerian Negara Pemberdayaan Perempuan sebagai “Ibu Peningkatan Kualitas Hidup Perempuan dan Anak” dalam acara puncak peringatan Pekan ASI Sedunia tahun 2007.
Selain itu tentu masih banyak lagi hal hal yang sudah dilakukan Bu Ani Yudhoyono yang mungkin saja tidak semua tercatat secara resmi. Setelah wafat disingapura, SBY menjelaskan bahwa masih banyak keinginan keinginan Bu Ani Yudhoyono yang akan diwujudkan seandainya saja beliau sembuh dan sehat kembali, sayang hal itu tidak terwujud karena tuhan berkehendak lain memanggilnya kembali kesisinya.
Di rumah duka Cikeas SBY mengatakan bahwa cita-cita Bu Ani Yudhoyono banyak jika sembuh sembuh diantaranya beliau ingin antar anak, cucu, antar cucu ke sekolah, Ingin fotografi, bisa bertemu masyarakat dan bebas dari kepentingan politik apa pun.
Salah satu dari keinginan yang belum terwujud itu yang paling menarik disoroti yaitu " Bebas Dari Kepentingan Politik Apapun" terlebih di tengah tengah situasi politik bangsa Indonesia yang sempat memanas seusainya Pilpres dan Pileg bulan April yang lalu.
Penulis merasa bahwa ini adalah seperti sebuah pesan penting yang dititipkan untuk seluruh rakyat Indonesia utamanya untuk para tokoh tokoh bangsa dan elit elit politik bangsa Indonesia, oleh seorang yang pernah menjadi Ibu untuk seluruh rakyat indonesia.
Bahwa akan tiba masanya keinginan hidup tidak melulu soal politik dan kekuasaan, tapi hidup juga tentang keluarga, kasih sayang, persaudaraan, hobby dan menjaga kesehatan utamanya menjelang usia usia senja.
Baca Juga: Ani Yudhoyono, "Saya Pasrah, tetapi Saya Tidak akan Pernah Menyerah"
Di tengah memanasnya situasi politik yang mengancam rasa persatuan dan persaudaraan sesama anak bangsa, kepergian mantan Ibu Negara ini telah memberikan air mata dan rasa duka yang sangat dalam buat seluruh rakyat Indonesia, sangat terasa sakitnya bagaimana rasanya kehilangan seorang ibu yang sangat kita cintai.
Kepergian Ibu Ani Yudhoyono juga seperti menjadi sebuah martir untuk tetap terjaganya persatuan dan kesatuan bangsa Indonesia, untuk persaudaraan Indonesia, keutuhan Indonesia, kerukunan semua umat di Indonesia, bahwa diatas kepentingan pribadi dan golongan masih ada yang lebih utama yaitu kepentingan bangsa dan negara yang kita sebut dengan "Ibu Pertiwi".
Jangan sampai kita kehilangan Ibu Pertiwi karena Politik dan Kekuasaan, tidak terbayang rasanya bagaimana duka yang akan kita alami.
Selamat Jalan Ibu Ani Yudhoyono, Doa Kami seluruh rakyat Indonesia bersamamu, semoga dapat tempat terindah disisi Tuhan Yang Maha Esa dan Kuasa.
Luber Sitanggang
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews