Kemarahan netizen pada Arteria lebih pada kemarahan karena sisi romantik mereka terhadap kenangan kolektif Emil Salim yang disenggol ketimbang kemarahan soal kesantunan dialog.
Bagi kita yang pernah merasakan jaman Orde Baru punya ingatan kolektif soal Emil Salim sebagai pribadi yang adem dan tidak kontroversial, sebagai petinggi Orde Baru yang awet, Emil Salim tidak pernah menjadi sasaran kebencian rakyat dan serangan politik dari kelompok kelompok gerakan bawah tanah... juga tidak pernah dijadikan lelucon sarkastis dari banyak intelektual anti pemerintah saat itu.
Emil Salim jadi figur idaman pejabat di masanya. Ia pintar, berpendidikan tinggi, punya status sosial kelas atas dan memiliki keluarga yang ideal. Bahkan anaknya sendiri menjadi inspirasi lagu yang amat terkenal yang dinyanyikan anak anak TK pada akhir 70-an "Oh... Amelia gadis cilik lincah nian" lagu ini amat populer di mana kemungkinan Arteria Dahlan waktu TK juga menyanyikan lagu ini sebagai hapalan lagu anak anak...
Di kalangan para pejabat Emil Salim juga tidak punya banyak rival, ia dekat dengan semua orang, bahkan bisa dikatakan Emil Salim-lah yang mempunyai konsep maju soal penataan lingkungan dan tata kota termasuk pariwisata.
Ia menjadi salah satu pelopor yang memajukan wilayah Sanur Bali sebagai pusat destinasi wisata baru setelah Ubud dan Pantai Kuta.
Emil Salim adalah ingatan soal hapalan anak anak SD di jamannya yang gambarnya ada di dinding dinding rumah bersama menteri menteri Suharto yang lain, di tahun 80-an hampir semua anak SD Indonesia hapal nama nama semua menteri, karena Suharto amat dikenal tidak pernah ganti ganti pembantunya dan Emil Salim kerap diingat sebagai sebuah kenangan stabilitas Orde Baru yang kadang romantis itu bersamaan dengan kenangan manis soal Losmen, Unyil ataupun Little House in the Prairie dimana kita menyebutnya dulu "Film Laura".
Andai saja yang didebat Arteria adalah Harmoko mungkin opini publik akan jadi lain, bagi para generasi Orde Baru Harmoko kerap dipandang sebagai "pengganggu" saat jelang nonton film Hunter atau The A Team dengan laporan khususnya yang menunda film film keren dan ucapan separuh dewa yang ikonik itu "menurut petunjuk Bapak Presiden" sungguh amat menyebalkan rakyat banyak.
Kemarahan netizen pada Arteria lebih pada kemarahan karena sisi romantik mereka terhadap kenangan kolektif Emil Salim yang disenggol ketimbang kemarahan soal kesantunan dialog.
Kalau soal kesantunan dialog toh mereka yang serang Arteria juga enteng memaki maki Ridwan Saidi ataupun serangan verbal ke Ayah Naen...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews