Emil Salim yang Berbeda dengan Harmoko

Kemarahan netizen pada Arteria lebih pada kemarahan karena sisi romantik mereka terhadap kenangan kolektif Emil Salim yang disenggol ketimbang kemarahan soal kesantunan dialog.

Sabtu, 12 Oktober 2019 | 05:53 WIB
0
661
Emil Salim yang Berbeda dengan Harmoko
Ilustrasi Emil Salim (Foto: Detik.com)

Bagi kita yang pernah merasakan jaman Orde Baru punya ingatan kolektif soal Emil Salim sebagai pribadi yang adem dan tidak kontroversial, sebagai petinggi Orde Baru yang awet, Emil Salim tidak pernah menjadi sasaran kebencian rakyat dan serangan politik dari kelompok kelompok gerakan bawah tanah... juga tidak pernah dijadikan lelucon sarkastis dari banyak intelektual anti pemerintah saat itu.

Emil Salim jadi figur idaman pejabat di masanya. Ia pintar, berpendidikan tinggi, punya status sosial kelas atas dan memiliki keluarga yang ideal. Bahkan anaknya sendiri menjadi inspirasi lagu yang amat terkenal yang dinyanyikan anak anak TK pada akhir 70-an "Oh... Amelia gadis cilik lincah nian" lagu ini amat populer di mana kemungkinan Arteria Dahlan waktu TK juga menyanyikan lagu ini sebagai hapalan lagu anak anak...

Di kalangan para pejabat Emil Salim juga tidak punya banyak rival, ia dekat dengan semua orang, bahkan bisa dikatakan Emil Salim-lah yang mempunyai konsep maju soal penataan lingkungan dan tata kota termasuk pariwisata. 

Ia menjadi salah satu pelopor yang memajukan wilayah Sanur Bali sebagai pusat destinasi wisata baru setelah Ubud dan Pantai Kuta.

Emil Salim adalah ingatan soal hapalan anak anak SD di jamannya yang gambarnya ada di dinding dinding rumah bersama menteri menteri Suharto yang lain, di tahun 80-an hampir semua anak SD Indonesia hapal nama nama semua menteri, karena Suharto amat dikenal tidak pernah ganti ganti pembantunya dan Emil Salim kerap diingat sebagai sebuah kenangan stabilitas Orde Baru yang kadang romantis itu bersamaan dengan kenangan manis soal Losmen, Unyil ataupun Little House in the Prairie dimana kita menyebutnya dulu "Film Laura".

Baca Juga: Emil Salim

Andai saja yang didebat Arteria adalah Harmoko mungkin opini publik akan jadi lain, bagi para generasi Orde Baru Harmoko kerap dipandang sebagai "pengganggu" saat jelang nonton film Hunter atau The A Team dengan laporan khususnya yang menunda film film keren dan ucapan separuh dewa yang ikonik itu "menurut petunjuk Bapak Presiden" sungguh amat menyebalkan rakyat banyak.

Kemarahan netizen pada Arteria lebih pada kemarahan karena sisi romantik mereka terhadap kenangan kolektif Emil Salim yang disenggol ketimbang kemarahan soal kesantunan dialog.

Kalau soal kesantunan dialog toh mereka yang serang Arteria juga enteng memaki maki Ridwan Saidi ataupun serangan verbal ke Ayah Naen...

***