Mengenang Ani Yudhoyono [2] Ketika Merana Karena Makanan

Demi menghormati tuan rumah, ia mulai mengunyah daging tersebut. Kali ini dengan kecepatan mengunyah dan menelan yang sudah melambat.

Sabtu, 15 Juni 2019 | 15:14 WIB
0
586
Mengenang Ani Yudhoyono [2] Ketika Merana Karena Makanan
Ani Yudhoyono (Foto: Kumparan.com)

Saat mengikuti konferensi internasional di sebuah negara, Ani Yudhoyono mendampingi Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) santap siang. Anehnya, saat jamuan makan malam dan jamuan lain keesokan harinya, menu yang dihidangkan selalu sama; cuma sayur-mayur.

Padahal pimpinan negara lain mendapatkan menu beragam dari tuan rumah. Ada daging dan lauk-pauk lainnya. Pokoknya komplet, mulai dari appetizer, main course, hingga dessert.

Di hari kedua Kristiani Herrawati, demikian nama asli Ani Yudhoyono, tentu gelisah. Perutnya ikut berontak. Ia tersiksa setelah melihat tetamu di sekelilingnya menyantap aneka hidangan nan lezat, menggugah selera.

“Kenapa saya dan Bapak hanya mendapatkan sayuran dari hari pertama?" ia bertanya kepada staf diplomatik seperti tertuang dalam buku “Ani Yudhoyono: 10 Tahun Perjalanan Hati” karya Alberthiene Endah.

Setelah ditelusuri, rupanya staf diplomatik negara tersebut salah menangkap informasi yang diterima. “Mereka mengira saya dan SBY vegetarian dan hanya suka menyantap sayuran,” kata Ani.

Pengalaman kebalikannya dialami saat di Arab Saudi. Perempuan kelahiran 6 Juli 1952 itu pernah mengikuti acara yang digelar khusus oleh para tokoh wanita di sana.

Saat waktu makan tiba, tetamu mendapatkan satu piring besar yang kemudian diisi dengan sebongkah daging seperti steik.

“Tampilannya menggugah selera, lezat, dan saya menyantapnya dengan semangat,” kata Ani.

Begitu tandas, pelayan kembali datang dan meletakkan bongkahan ke dua di piringnya. Ani pun kembali menyantapnya, tandas. Perutnya tentu mulai penuh. Ia tengah mengelap bibirnya dengan serbat, ketika sekelebat pelayan mendekat. Bongkahan ketiga disodorkan. Ani tak sempat mengelak.

Demi menghormati tuan rumah, ia mulai mengunyah daging tersebut. Kali ini dengan kecepatan mengunyah dan menelan yang sudah melambat. Toh, ia berhasil menuntaskan misi tersebut. Perutnya terasa benar-benar penuh.

Ia terselamatkan dari bongkahan daging keempat saat mendapatkan penjelasan dari seorang tamu yang duduk di sebelahnya. Bila makanan yang dihidangkan habis, pelayan akan terus menambahnya. Ani pun kemudian tertawa geli.

(Bersambung)

***

Tulisan sebelumnya: Mengenang Ani Yudhoyono [1] Kepergok Makan Durian, Dilarang Makan Ikan Bakar