PepNews – Pentas drama musikal ‘GenggamTangganku’ yang digelar Sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR di awal tahun 2025 memukau ribuan penonton yang hadir di Taman Ismail Marzuki.
Dari keberhasilan pementasan di Januari lalu, pementasan Drama Musikal akan kembali dipagelarkan. Belasan awak media melihat langsung keseruan proses latihan drama musikal ‘Genggam Tangganku’ oleh para siswa, yang rencana akan dilangsungkan pada tanggal 17 Juni 2025 mendatang, dalam memeriahkan HUT Majelis Pendidikan Kristen (MPK)ke-75 di Jakarta.
Pentas seni budaya ini menjadi bukti bahwa pembelajaran seni di lingkungan sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR mampu mengasah keberanian, kolaborasi, dan empati para siswa.
“‘Genggam Tanganku’ bukan sekadar pertunjukan, tapi ruang refleksi akan pentingnya persatuan dan kasih di tengah perbedaan. Kami bangga melihat siswa kami tumbuh tidak hanya secara akademik, tetapi juga secara emosional dan sosial,” terang Priskatilla Hutabarat selaku pengurus sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR, di sela-sela latihan, kepada wartawan, di kawasan Pondok Indah, Jakarta Selatan, Rabu (4/6/2025).
Priskatilla menerangkan, sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR berkomitmen menjadi ekosistem pendidikan yang menumbuhkan dan merawat talenta seni dan budaya Indonesia di kalangan siswa.
Pihaknya melihat bahwa seni, seperti musik, tari, teater, hingga seni rupa, tak hanya pelengkap, namun juga bagian integral dari pendidikan karakter.
“Di sini kami juga memperkenalkan anak-anak berbagai macam kesenian tidak hanya modern namun juga tradisional. Seperti salah satu contohnya keunikan sekolah kami adalah kami memiliki Gamelan dan bahkan sudah menjadi salah satu ekstrakurikuler yang merupakan wujud nyata sekolah kami dalam melestarikan kebudayaan Indonesia,” jelasnya panjang lebar.
Masih terkait dengan seni, Priskatilla melanjutkan, bahwa pihaknya menyediakan wadah ekstrakurikuler yang beragam seperti teater sekolah, paduan suara, band, seni rupa, dan tari tradisional.
Selain itu, Sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR juga aktif mengikutsertakan siswa dalam kompetisi seni dan pameran.
“Guru-guru kami mendampingi bukan hanya dari sisi teknis, tetapi juga secara emosional dan spiritual. Kami percaya setiap anak adalah unik dan talenta mereka harus diasah melalui pembinaan berkelanjutan,” tuturnya.
“Yang juga merupakan kebanggan bagi kami adalah anak-anak mulai dari TK-SMA dapat menjadi bagian dari School Production dengan judul “Genggam Tanganku” yang pertama kalinya ditampilkan di Teater Besar Taman Ismail Marzuki (TIM) pada 25 Januari lalu dan akan embali dipertunjukan di 17 Juni untuk persembahan dalam rangka HUT MPK ke-75,” sambungnya.
Taat, Tanggung Jawab dan Peduli
Masih dari penuturan Priskatilla, sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR memiliki nilai utama yaitu Taat, Tanggung Jawab dan Peduli.
Adapun kepedulian yang ditunjukan melalui aksi sosial sudah banyak dilakukan. Antara lain, dari jenjang SMA murid-murid kami mengajarkan bahasa asing di Pesantren Assalam, jenjang TK yang memberikan alat pendukung kbm di TK-TK di daerah Jawa Tengah yang masih perlu dibantu.
“Juga di Drama Musikal “Genggam Tanganku” ada bentuk kepedulian yang diberikan oleh murid/orang tua/guru dan karyawan serta pengurus dan bahkan khalayak umum yang berpartisipasi dalam drama musikal ini untuk teman-teman di SMK Keperawatan Kotamobagu Sulawesi Selatan,” ungkapnya.
“Dimana sekolah tersebut tidak memiliki alat praktek keperawatan yang cukup memadai untuk menunjang proses belajar mengajar. Maka dari itu sebagian hasil dari penjualan tiket dialokasikan untuk pengadaan alat-alat praktek keperawatan untuk sekolah tersebut,” katanya lagi.
Lebih jauh, menurut Priskatilla, sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR juga membangun komunitas yang menekankan kedisiplinan positif, bimbingan konseling aktif, serta lingkungan belajar yang terbuka dan suportif.
“Melalui kegiatan pelayanan sosial, spiritual, serta keterlibatan dalam proyek kolaboratif seperti drama usical ini, siswa belajar memiliki empati, tanggungjawab, serta percaya diri. Kami percaya pencegahan kenakalan remaja dimulai dari rasa diterima dan diberdayakan di lingkungan sekolah,” tandasnya.
Pemimpin Masa Depan
Di kesempatan yang sama, Priskatilla mengatakan, sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR siap berinovasi dalam pembelajaran berbasis proyek(Project-Based Learning).
Yaitu, integrasi teknologi AI dalam pembelajaran, dimulai dari pembekalan untuk guru-guru dapat menerapkan di Kegiatan Belajar Mengajar.
“Kami ingin menyiapkan siswa tidak hanya sebagai pencetak nilai akademik, tapi juga sebagai pemimpin masa depan yang inovatif, etis, dan global-minded.
Selain inovasi, lanjut Priskatilla, pihaknya juga menanamkan toleransi dalam kehidupan sehari-hari kepada diri siswa. Seperti, program lintas agama, dialog antar budaya, dan kegiatan-kegiatan yang merayakan keberagaman.
“Siswa kami diajarkan untuk menghargai bukan hanya kesamaan, tapi juga keunikan yang dimiliki orang lain. Seperti contohnya yang sudah disebutkan tadi dalam kegiatan aksi sosial pun seperti yang dilakukan oleh jenjang SMA, mereka mengajar di Pesantren dimana disana berbeda latar belakang secara khusus agama dengan sekolah kami. Selain itu di waktu lalu kami juga mengadakan Halal bi Halal untuk Guru/Karyawan yang beragama muslim,” katanya.
Sutradara: Semangat Gotong Royong dan Kepedulian Antar Manusia
Di tempat yang sama, Johanes Nur Sangkan, Sutradara drama musikal ‘Genggam Tangganku’ mengungkapkan bahwa proses latihan ini sebenarnya sudah berjalan dari tahun lalu.
Karena sebelumnya pihaknya sudah mementaskan drama musikal tersebut pertama kali di bulan Januari 2025.
“Namun karena kami akan tampil kembali di 17 Juni mendatang maka latihan kembali dilakukan secara intens di minggu-minggu ini,” jelas pria yang juga menjabat Wakil Kepala Sekolah SMPK TIRTAMARTA BPK PENABUR ini.
Johanes memaparkan, drama musikal ‘GenggamTanganku’ mengusung tema yang diangkat dari semangat gotong royong dan kepedulian antar manusia.
“Di era yang penuh distraksi dan individualisme, kami ingin mengingatkan pentingnya merangkul yang tertinggal, menggandeng yang tersisih. Drama musikal ini juga mengangkat tema tentang pentingnya persatuan dan kesatuan bangsa, sebagai kunci untuk menjaga kemerdekaan dan kemajuan bangsa Indonesia,” ujarnya.
“Nilai yang disorot dalam pentas yang bertajuk‘Genggam Tanganku’ ini adalah bagaimana ketidakpercayaan, persaingan yang tidak sehat dan saling menjatuhkan menjadi akar perpecahan bangsa,” bebernya melanjutkan.
Masih dari keterangannya, drama musikal ‘Genggam Tanganku’ bukan hanya tentang tampil di panggung. Tetapi, dirinya menekankan siswa belajar kerja tim, tanggung jawab, manajemen waktu, hingga ketahanan emosi.
“Seni itu mendidik lewat rasa, dan dari proses kreatif ini, mereka tumbuh jadi pribadi yang lebih matang,” ucapnya.
Sebelum tim drama musikal ‘Genggam Tanganku’ ini terbentuk, pihaknya melakukan open casting, observasi di kelas seni, serta berkoordinasi dengan guru seni dan wali kelas di sekolah TIRTAMARTA BPK PENABUR.
“Kami tidak hanya melihat teknik, tapi juga semangat belajar dan kemampuan berkolaborasi,” tuturnya.
Terakhir, Johanes pun berharap, drama musikal ini mampu menjadi panggung pertumbuhan, bukan hanya pertunjukan.
“Harapan saya, penonton bisa melihat kilau masa depan Indonesia di wajah-wajah muda ini,” harapnya sambil tersenyum.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews