Mencari Mas Mugiran

Apalagi dengan adanya pandemi setahun terakhir ini, yang bikin asongan basonya pasti terdampak akibat ditutupnya semua sekolah.

Kamis, 4 Februari 2021 | 05:52 WIB
0
150
Mencari Mas Mugiran
Bus Bakmi Jawa (Foto: dok. pribadi)

Saya kehilangan kontak dengan salah seorang mantan karyawan saya. Ini udah yang kedua kalinya hilang kontak. Mas Mugiran, namanya. Dia bekerja di gerai saya sejak saya merintis bisnis ritel di mal tahun 1996.

Sejak remaja, awalnya dia adalah pekerja kebun di Bogor. Lalu saya ajak bekerja sebagai karyawan gerai saya, sekaligus tinggal di rumah mamak di Bandung.

Dari beberapa staf saya, mas Mugiran memang lah yang terbaik. Santun, ulet dan bersahaja. Dia asli dari desa Wonosari, Kabupaten Gunung Kidul, Yogyakarta.

Baca Juga: Ekonomi Pandemi

Makanya, karena udah hilang kontak saya coba PM dia kemarin sebelum berangkat naik bis AKAP dari Terminal Pulogebang, Jakarta. Sambil berharap, semoga sesampai di Yogyakarta dia membalas dan memberitahu kontaknya.

Tadi subuh-subuh, setibanya saya di Terminal bis Giwangan, Yogyakarta ternyata saya gak dapat respon apapun. Terpaksalah saya membatalkan rencana untuk lanjut mencari rumahnya ke Gunung Kidul naik bis Bakmi Jawa tadi pagi.

Sangat beruntung saya punya karyawan teladan, seperti mas Mugiran ini. Saking terpercayanya, saya dapuk dia mengurus cabang gerai saya di MTC Karebosi, Makassar.

Di sini jugalah dia berjodoh dengan SPG toko sebelah. Seorang gadis Banjar yang akhirnya dinikahinya di Makassar.

Sayangnya, Mas Mugiran kehilangan istri dan anak sulungnya dalam kecelakaan motor. Akhirnya dia terpaksa pulang kampung ke Wonosari. Kabar terakhir, mas Mugiran berjualan baso dengan motornya di sekolah-sekolah demi menafkahi anak bungsunya yang tersisa.

Saya berharap masih bisa mendapat responnya dalam beberapa hari ini, agar bisa bersilaturahmi lagi. Penasaran aja mendengar, bagaimana keadaan terakhirnya. Apalagi dengan adanya pandemi setahun terakhir ini, yang bikin asongan basonya pasti terdampak akibat ditutupnya semua sekolah.

Mas Mugiran, pripun kabare sak niki?

***