Sekarang, nasi sudah jadi bubur. Bahkan buburnya cenderung mulai basi. Beliau ditinggal sendiri dan tidak ada yang peduli. Termasuk orang yang dulu beliau anggap sebagai teman sejati.
Menulis tentang Pak Kivlan, saya harus hati-hati. Saya bersimpati, saya bersama beliau, itu sudah pasti. Beliau itu Jenderal kelahiran Kota Langsa. Kotaku sekarang. Kota kebanggaan beribu kenangan. Kota kelahiran si Anggrek Bulan. Juga tempat lahirnya tiga anak-anakku.
Di Kota ini. Karakter masyarakatnya memang lurus. Tidak neko-neko. Mereka setia kawan. Jujur. Cenderung lugu, mudah percaya sehingga mudah tertipu.
Saya pikir, inilah yang terjadi sekarang. Pak Kivlan dimanfaatkan se-(kelompok) orang dan jadi korban permainan politikus busuk.
Baca Juga: Kivlan dan Teori Agenda Setting
Ketika dulu Pak Kivlan meminta Pak Prabowo untuk "mandito", lebih memilih mendukung yang satu lagi, itu adalah bisikan nurani. Tapi beliau salah memilih kawan. Beliau salah memilih pergaulan. Orang-orang yang sudah tercemar dan "dipelihara" oleh konglomerat cenderung berubah jadi jahat. Waktu itu, andai saya berjumpa dengan Pak Kivlan, saya akan ingatkan beliau agar lebih berhati-hati.
Sekarang, nasi sudah jadi bubur. Bahkan buburnya cenderung mulai basi. Beliau ditinggal sendiri dan tidak ada yang peduli. Termasuk orang yang dulu beliau anggap sebagai teman sejati.
Saya pikir ini adalah pelajaran yang mahal. Bagi Pak Kivlan, bagi saya, dan bagi semua teman-teman. Jangan pernah salah memilih pergaulan. Jangan terlalu frontal melawan kekuasaan. Kecuali sudah siap dengan semua resiko dan segala kemungkinan.
Sudah dua hari ini Kota Langsa turun hujan. Kota kami menangis. Curahan air hujan dari kesedihan Langit Kota kami kemarin jatuh beriringan dengan tetesan air mata Putra terbaiknya di Ruang Sidang Pengadilan.
Tegarlah wahai Putra Langsa. Tegarlah wahai Putra Perantau dari Tanah Minangkabau. Kampung asalmu dan kampung kelahiranmu adalah dua bumi tempat lahirnya para pejuang.
Jangan bersedih. Hapus air matamu. Tegakkan wajahmu. Doa-doa kami menyertaimu dari Kota Langsa Kita yang tercinta.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews