Pengembangan kasus yang saat ini sedang ditangani oleh polsek denpasar timur atas terlapor I PUTU RANGGA PRADIPTA (RG) yang saat ini sudah di tahan terus dalami oleh BUSER RENTAL NASIONAL KORDA BALI dalam pengakuan tersangka masih banyak unit kendaraan yang di gadaikan oleh pelaku RG salah satunya unit toyota agya warna silver milik putra bali rencar yang juga anggota brn korda bali diketahui sudah di gadaikan oleh seorang penadah inisial SN dalam pengakuannya.
Tak butuh waktu lama team BRN Korda Bali mencari keberadaan unit Mobil Agya dan ditemukan diwilayah Abian Semal sudah tergadaikan dengan harga 19 Juta dari penadah SN mobil berhasil ditarik paksa oleh team buser BRN Korda Bali didampingi oleh Kakorda Gusti dan sekda wayan.
Divisi Hukum BRN KORDA BALI A.A Ngr Satria Sastra Wiguna,SH. menyapaikan pesan sangat tegas Meminta KAPOLRI untuk perintahkan KAPOLDA BALI memberikan perintah khusus kepada jajaran kepolisian wilayah bali untuk serius dalam membongkar sindikat 3P (Pemetik,Penyalur,Pendana) kasus sindikat pengelapan rental mobil yang sangat meresahkan pengusaha lokal di bali harus segera dibersihkan karna kita ketahui Bali sebagai ring 1 pariwisata internasional.
"Kapolri harus turun tangan dalam penanganan sindikat penggelapan mobil rental di Bali, jangan sampai dengan adanya oknum seperti ini pariwisata di Bali bisa turun," tegas Satria Sastra kepada media di Denpasar, Jumat (15/11).
Buser Rentcar Nasional (BRN) adalah organisasi yang mendukung keamanan dan keberlanjutan bisnis rental mobil di Indonesia.
BRN didirikan untuk menangani kasus kejahatan terkait penyewaan kendaraan.
BRN membantu pengusaha rental mobil dalam melacak dan memulihkan kendaraan yang hilang atau disalahgunakan oleh penyewa.
BRN menyediakan layanan ini kepada anggotanya di berbagai wilayah di indonesia, termasuk bantuan langsung di lapangan melalui koordinasi antar wilayah dan pembentukan tim khusus di beberapa daerah.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews