Insan media di Solo menggelar diskusi bertajuk “Peran Media Mengawal Kebijakan Pemerintah Tanpa Hoax: Upaya Mensukseskan Pembangunan Nasional 5 Tahun Kedepan”.
Acara ini berlangsung di Resto Ndalem Limasan, Solo, Jawa Tengah, pada Selasa (28/1/2020) siang.
Dalam diskusi ini, ketua panitia Hafyz mengajak seluruh komponen masyarakat, khususnya insan media mengawal berbagai.kebijakan pembangunan nasional demi mewujudkan Indonesia maju.
“Harapannya Insan media bisa menjadi garda terdepan dalam mensukseskan berbagai kebijakan pembangunan nasional, dengan terus menebar konten berita positif yang dapat menumbuhkan optimisme bangsa,” ujar Hafyz.
Sementara itu di tempat yang sama, Redaktur Tribunnews Husen Sanusi menuturkan, media juga harus berperan dalam mewujudkan Indonesia maju, Caranya dengan menyampaikan segala capain dan keberhasilan pembangunan yang nantinya dilakukan pemerintah dengan sejujurnya tanpa mengurangi fungsi utama media. Terutama media tidak boleh menggunakan basis berita hoax.
“Di tahun 2020 tak dipungkiri arus informasi yang hadir justru menembus batas-batas ekonomi, budaya, politik, dan hukum. Maka dari itu media jangan sampai ikut menyiarkan bahkan membuat hoax serta kontroversi yang dapat menurunkan kepercayaan publik sehingga merusak rasa optimisme dalam membangun menuju Indonesia maju,” ungkapnya.
Lebih lanjut, Husen mengatakan bahwa media harus secara optimal memberikan kontrol yang besar dalam membangun kesadaran masyarakat secara kolektif dengan bertanggung jawab demi terwujudnya Indonesia maju di 2020.
Gibran Rakabuming Raka, salah satu Tokoh Muda Solo yang hadir sebagai narasumber .mengatakan, menurutnya, baik media maupun masyarakat harus bisa saling bergotong royong dalam mendukung dan mensukseskan pembangunan nasional. Kita harus melek media namun juga harus dapat menyaring dengan cerdas.
“Dengan adanya sinergi tersebut diharapkan masyarakat khususnya warganet dan insan media bisa saling kesepahaman dalam berpartisipasi melawan hoax serta ikut dalam menyebarkan konten positif di lini publik guna menjadi garda terdepan dalam mengawal dan mensukseskan kepentingan nasional,” pungkas Gibran.
Senada dengan Gibran, Anggota DPRD Kota Solo Antonius Yogo Prabowo berujar di tahun 2020, Insan media dan pemerintah harus lebih bersinergi dalam membangun bangsa, seperti contohnya memerangi hoax di ruang media publik.
“Jangan ikut menyebarkan hoaks, jangan hanya melihat kekurangan pemerintah. Semua perlu dikritisi, namun gunakanlah data yang pasti, dan media juga harus menumbuhkan optimisme agar masyarakat memiliki semangat dalam ikut berkontribusi membangun bangsa menuju Indonesia Maju. ” katanya.
Sementara itu akademis sekaligus pengajar di IAIN Surakarta Nur Rohman mengatakan bahwa selain insan media, ranah akademisi juga akan tetap mendukung semua program kebijakan nasional dalam mewujudkan Indonesia maju dengan cara intelektual dan terukur.
"Kejujuran dan pertanggung jawaban intelektual mengajarkan akademisi untuk memiliki literasi yang tinggi, karena literasi adalah pintu gerbang membawa banhsa ini melek informasi secara sehat guna menuju Indonesia maju demi lancarnya pembangunan nasional kedepan" ujar Nur Rohman.
Selain diskusi, kalangan insan media bersama warganet Solo juga menorehkan deklarasi aksi posting konten positif insan pegiat media dalam menukung Indonesia maju yang berisi di antaranya:
Pertama, siap menjaga Persatuan dan Keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia berdasarkan Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945.
Kedua, siap menangkal penyebaran hoax dengan memproduksi narasi-narasi konten positif di berbagai lini media yang dapat menumbuhkan optimisme bangsa guna mewujudkan Indonesia maju.
Ketiga, Siap bersinergi dalam menjaga stabilitas di ruang media publik guna mendukung dan mensukseskan kebijakan pemerintah 5 tahun ke depan menuju Indonesia maju.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews