Jakarta – Program Koperasi Desa (Kopdes) Merah Putih menjadi salah satu tonggak nyata transformasi ekonomi desa yang menandai tahun pertama pemerintahan Prabowo-Gibran. Program ini bukan sekadar inisiatif ekonomi, tetapi juga gerakan sosial yang menegaskan kembali semangat kebersamaan dan kemandirian rakyat sebagaimana diamanatkan dalam Pasal 33 UUD 1945.
Dengan target pembentukan lebih dari 80.000 koperasi di desa dan kelurahan, Kopdes Merah Putih diharapkan menjadi motor penggerak utama dalam memperpendek rantai pasok, meningkatkan pendapatan masyarakat, serta memperkuat ketahanan pangan nasional.
Kepala Pusat Kajian Daerah dan Anggaran (Puskadaran) Setjen DPD RI, Dr. Sri Sundari, S.H., M.M., CGCAE menilai bahwa koperasi memiliki posisi strategis dalam membangun ekonomi yang adil dan berkelanjutan. Sri menegaskan bahwa koperasi merupakan pengejawantahan nyata dari prinsip demokrasi ekonomi yang berpihak pada rakyat.
“Koperasi Merah Putih diharapkan tidak hanya menjadi unit usaha, tetapi juga gerakan sosial-ekonomi yang memperkuat persatuan nasional. DPD RI berkomitmen untuk mendorong lahirnya rekomendasi kebijakan yang aplikatif dan berkeadilan,” ujarnya.
Menurutnya, keberhasilan program ini akan menjadi fondasi penting bagi pembangunan ekonomi nasional yang bertumpu pada nilai-nilai gotong royong dan solidaritas sosial.
Sementara itu, Menteri Koperasi dan UKM, Ferry Juliantono, menegaskan bahwa dukungan pemerintah terhadap penguatan koperasi tidak berhenti pada aspek kelembagaan semata. Pembangunan infrastruktur berupa gudang dan fasilitas penunjang lainnya menjadi bagian integral dari upaya pemerintah dalam meningkatkan kapasitas dan profesionalisme koperasi di seluruh Indonesia.
“Fasilitas tersebut tidak hanya berfungsi sebagai pusat perdagangan, tetapi juga sebagai pusat pelayanan ekonomi dan sosial di tingkat desa,” tuturnya.
Di sisi lain, CEO BPI Danantara, Rosan Roeslani, memandang koperasi desa Merah Putih sebagai tonggak penting dalam perjalanan Indonesia menuju kemandirian ekonomi nasional. Menurutnya, peran koperasi di era pemerintahan Pragib semakin vital karena mampu mempertemukan kepentingan produsen, konsumen, dan pelaku usaha lokal dalam satu ekosistem ekonomi yang inklusif.
“Koperasi Merah Putih adalah simbol nyata bahwa kemajuan ekonomi tidak hanya terjadi di kota, tetapi juga tumbuh dari desa,” ungkap Rosan.
Melalui Kopdes Merah Putih, pemerintah menunjukkan komitmen untuk mempercepat pemerataan ekonomi hingga ke pelosok negeri. Program ini menjadi bukti nyata bahwa pembangunan tidak hanya diukur dari angka pertumbuhan ekonomi, tetapi juga dari sejauh mana rakyat dapat menikmati hasilnya secara merata. Tahun pertama pemerintahan Pragib menjadi momentum penting dalam membangun paradigma baru ekonomi desa yang berdaulat, mandiri, dan berkeadilan sosial.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews