Inilah politik. Tak ada persahabatan apalagi musuh yang abadi dalam politik. Kemarin bisa saja menjadi lawan politik, esok sudah menjadi karib.
Itulah yang terjadi dengan Partai Amanat Nasional. Amien Rais yang menjadi founding father PAN, mau tak mau harus menelan ludahnya sendiri setelah 7 bulan belakangan mencibir, menduduh, dan memojokkan Jokowi.
Amien termasuk sosok yang kontroversial selama perhelatan Pilpres dan Pileg 2019. Amien juga terlibat dalam kasus Hoax Ratna Sarumpaet.
Peran Amien tak bisa dilepaskan dari kontestasi yang membara sebelum hari pencoblosan. Sosok Amien yang berpendidikan tinggi serta pernah mengenyam bangku di negara Adidaya Amerika ini dengan teganya menyebut Jokowi dengan sebutan yang merendahkan.
Tapi, itulah sosok Amien yang menjadi "anak panah" kubu 02 bersama putri kesayangannya Hanum Rais.
Apa yang dilakukan Amien akan menjadi cela tersendiri jika pada akhirnya PAN justru merapat pada Jokowi. Sinyal tersebut diungkapkan oleh Wakil Ketua Umum PAN Bara Hasibuan menindak lanjuti santap siang Jokowi bersama Ketua Umum PAN Zulkifli Hasan.
Karena selama ini Amien begitu vokal dan keras terhadap pemerintah. Tak seperti Faisal Basri, mantan Sekjen PAN, yang terang-terangan memberikan kritik yang membangun kepada pemerintah.
Faisal Basri masih memberikan kritik dan pujian yang berimbang, terlepas setalah itu ia memberikan dukungannya kepada Jokowi sebelum tanggal 17 April 2019.
"Jangan kufur nikmat.' itulah kata-kata yang diucapkan Faisal Basri menyikapi beberapa target yang belum dicapai oleh pemerintahan Jokowi.
Kini, internal PAN kemungkinan akan bergolak. Amien pasti meradang jika akhirnya partai yang dibangunnya sejak masa Reformasi tersebut "membelot" dari Prabowo dan menyatakan dukungan kepada Jokowi.
Bisa jadi Hanum Rais pun akan makin keki jika PAN merapat pada pemenang Pilpres 2019.
Jejak digital itu jahat lho mbak Hanum...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews