Jakarta - Pemerintah terus memperluas cakupan Program Makan Bergizi Gratis (MBG) sebagai bagian dari upaya strategis membangun generasi emas 2045. Program nasional ini tidak hanya diperluas cakupannya secara geografis, tetapi juga mendapatkan dukungan anggaran yang besar untuk menjangkau lebih banyak penerima manfaat di seluruh Indonesia.
Di Kota Batam, Provinsi Kepulauan Riau, pelaksanaan program MBG kembali dilanjutkan setelah libur Ramadan. Dinas Pendidikan (Disdik) Batam memastikan bahwa pola pelaksanaan tetap sama seperti sebelumnya, dengan target penambahan sekolah penerima manfaat dalam waktu dekat.
“Insya Allah ada penambahan per 21 April 2025. Sekarang sedang dimatangkan dulu untuk SPPG-nya,” ujar Kepala Disdik Batam, Provinsi Riau Tri Wahyu Rubianto.
Saat ini, di Batam tercatat 17.217 siswa dari 23 sekolah telah menerima manfaat MBG, dengan dukungan dari enam dapur produksi yang dikelola pihak swasta. Setiap dapur memiliki kapasitas maksimal hingga 3.500 porsi makanan bergizi per hari.
Perluasan cakupan MBG juga mendapat dukungan dari pemerintah daerah lainnya. Di Jawa Tengah, Gubernur Ahmad Luthfi dan Wakil Gubernur Taj Yasin membentuk Kelompok Kerja (Pokja) percepatan MBG.
Wakil Gubernur Jawa Tengah, Taj Yasin menjelaskan dibentuknya Pokja MBG oleh Gubernur Ahmad Luthfi sebagai bentuk dukungan Provinsi Jawa Tengah demi kelancaran program tersebut.
“Tim percepatan ini sudah di-ACC dan sudah di-SK- kan oleh Pak Gub, artinya kita mendukung dan kita berharap jalannya program MBG ini lebih masif lagi di Jawa Tengah,” tegasnya.
Badan Gizi Nasional (BGN) mengapresiasi inisiatif ini karena membantu mempercepat pembangunan infrastruktur, pengendalian bahan baku, dan fasilitasi penyelenggaraan program di daerah.
Di sisi lain, BGN menargetkan penyerapan anggaran MBG hingga Rp1 triliun per hari mulai November 2025.
Kepala BGN, Dadan Hindayana, menyebut bahwa program ini akan menjangkau 82,9 juta penerima di 32 ribu Satuan Pemenuhan Pelayanan Gizi (SPPG).
"Target 32 ribu penerima MBG untuk melayani 82,9 juta di bulan November 2025 akhir, dan akan menyerap anggaran Rp25 triliun per bulan," ujarnya.
Tahapan ekspansi dilakukan bertahap: pada April 2025 ditargetkan 1.533 SPPG menjangkau 4,59 juta penerima; dan Mei 2025, akan mencapai 1.994 SPPG yang bertahan hingga Juli. Pada September 2025, sebanyak 42 juta penerima akan dijangkau, dan pada Oktober meningkat menjadi 66 juta.
Dadan juga menegaskan, keberhasilan MBG bergantung pada tiga faktor utama: anggaran, SDM, dan infrastruktur.
"Anggaran sudah dijamin Presiden. Tahun ini sudah menerima Rp71 triliun, dan sudah ancang-ancang Rp100 triliun," tegasnya.
SDM disiapkan melalui program Sarjana Penggerak Pembangunan Indonesia (SPPI), sementara seluruh infrastruktur pelayanan MBG di daerah hingga kini masih berasal dari 100 persen kemitraan dengan UMKM.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews