Radikalisme merupakan pikiran sesat penuh kebencian terhadap siapapun yang berbeda pemahaman dengan dirinya. Pemahaman radikal bisa diidap oleh siapa saja, bukan penganut salah satu agama saja. Oleh karena itu, Pemerintahan Presiden Jokowi dan Wapres KH Ma’ruf Amin diminta untuk tetap bersikap tegas terhadap ancaman radikalisme.
Mantan Kepala Badan Nasional Penanggulangn Terorisme (BNPT), Irjen (Purn) Ansyaad Mbai mengatakan, Virus paham radikal yang disebarkan oleh ISIS lebih berbahaya ketimbang Virus Corona yang saat ini sedang mewabah di berbagai belahan dunia, termasuk Indonesia.
Ansyaad mengatakan, Virus Corona yang sedang merebak saat ini masih bisa terpantau angka korbannya. Sementara virus radikalisme yang disebarkan oleh ISIS, tidak jelas siapa korban yang sudah terpapar.
Saat ini Masyarakat dan Pemerintah diminta untuk tidak lengah dalam mewaspadai penyebaran radikalisme utamanya di media sosial.
Penggunaan internet sebagai media untuk mengakses informasi sepertinya menjadi hal yang banyak ditemukan saat ini. Transfer informasi yang begitu cepat seakan melenyapkan urgensi atas validitas berita yang disajikan.
Bisa jadi, proses diskusi di media sosial tersebut tidak terlepas dari pantauan kelompok radikal. Mereka yang konsisten terlibat dalam diskusi akan diundang dalam grup yang lebih eksklusif melalui aplikasi WhatsApp atau Telegram sehingga membuat penyebaran paham radikal menjadi lebih intensif.
Maka dari itu, pentingnya pemahaman terkait bahaya radikalisme ini perlu digencarkan, termasuk menyebar konten-konten yang positif dan edukatif. Jika penyebaran paham radikal bisa ditekan bukan tak mungkin angka kejahatan dapat diturunkan secara drastis. Yang mana nantinya bakal berimbas pada kondisi keamanan yang stabil.
Jadi, masihkah mau jadi budak radikalisme yang terselubung oleh embel-embel agama? Merugikan dan menyengsarakan keluarga hingga negara? Atau menjadi manusia yang bertoleransi tinggi dan menjaga persatuan dengan lebih bijak menyaring segala informasi yang ada.
Untuk itu, masyarakat wajib mendukung upaya program deradikalisasi dan memberantas paham intoleransi agar tidak tumbuh subur di negara yang kita cintai ini.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews