Menhan Ryamizard mengingatkan bahwa anggota TNI aktif maupun purnawirawan masih berkewajiban untuk menjaga NKRI termasuk Pancasila sebagai ideologi negara.
Pada Rabu, 19 Juni 2019 pukul 09.00 WIB, saya menghadiri acara Halal bi Halal Prajurit TNI dengan Purnawirawan TNI, di GOR Ahmad Yani Cilangkap. Acara dihadiri Mantan Wapres Try Sutrisno, Menhan Ryamizard Ryacudu, mewakili Presiden Jokowi, Panglima TNI, para Kepala Staf Angkatan, Pangkotama TNI serta pejabat teras TNI.
Para purnawirawan yang hadir adalah sesepuh mantan Panglima TNI, mantan Menkopolhukam, mantan Kepala Staf Angkatan, serta mantan pejabat teras TNI, kolonel ke atas.
Saua bertemu dengan teman-teman alumnus Akabri 70, sepertiJenderal Purn Soebagyo HS, Laksamana Pur Bernard Kent Sondakh, Jenderal Pur Fahrul Razi, juga mantan Mekopolhukam Marsekal Pur Djoko Suyanto, mantan-mantan KSAU, Marsekal Pur Rilo Pambudi, Sutria Tubagus, Chappy Hakim, juga mantan Kasad, Kasal dan mantan Panglima TNI Jenderal purn Gatot Nurmantyo, Jenderal Purn Hendropriyono... serta banyak lg tokoh-tokoh Pati purn TNI.
Acara diisi sambutan selamat datang dan ucapan terima kasih Panglima TNI Marsekal Hadi Tjahyanto, dengan cara yang menarik karena semua TNI yang aktif diperintah berdiri memberi hormat kepada Senior/sesepuh, otomatis semua purnawirawan berdiri dan membalas penghormatan.
Panglima TNI menyampaikan, bahwa Para Purnawirawan Tentara Nasional Indonesia yang telah paripurna dalam penugasan, merupakan hal yang sangat mulia karena dapat dijadikan suri tauladan dan guru bangsa yang akan selalu ditiru oleh generasi penerus TNI.
Disampaikan juga bahwa prajurit TNI telah melaksanakan tugas yang diberikan kepada Negara dengan penuh semangat dan berhasil melaksanakan tugas mengawal Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI).
"Ini tentu saja tidak terlepas dari peran aktif dan bimbingan para Sesepuh TNI yaitu para Purnawirawan,” katanya.
Menurutnya, berbagai keberhasilan yang diraih oleh TNI tidak lepas dari berbagai nilai dan pondasi pemikiran dari generasi TNI terdahulu. Ditegaskannya, “Setiap Prajurit TNI pasti akan selalu hormat dan respek kepada para seniornya."
Baca Juga: Antara Saya dan Menhan Ryamizard
Acara pokok dilanjutkan dengan sambutan Menhan yang menegaskan pentingnya acara silaturahmi. Menhan berbicara soal hakikat jati diri prajurit terkait dinamika politik yang berkembang saat ini. Menurutnya TNI merupakan organisasi solid yang mengabdi tanpa pamrih yang dilandasi dgn loyalitas.
"TNI berasal dari rakyat, lahir dari rakyat, dan bersama- sama berjuang untuk merebut kemerdekaan Indonesia 17 Agustus 1945. Oleh karena itu harus senantiasa menjadi organisasi yang dicintai rakyat. Etos inilah yang kemudian hari yang dilibatkan dalam nilai-nilai Sapta Marga, Sumpah Prajurit, yang dijiwai oleh Pancasila dan UUD 1945," katanya.
Menhan melihat lunturnya penepan nilai Pancasila dalam tata kehidupan. Dia menyebutkan hasil riset yang hasilnya menunjukkan ada sejumlah mahasiswa, siswa SMA, PNS, hingga anggota TNI yang terpengaruh pada paham yang tidak setuju dengan Pancasila.
"Dalam pengamatan kami, ada 23,4 % mahasiswa setuju dengan jihad untuk tegaknya negara Islam atau khilafah. 23,3 % pelajar SMA setuju jihad untuk negara Islam. 19,4 % PNS menyatakan tidak setuju dengan ideologi Pancasila. Dan 9,1 % pegawai BUMN yang menyatakan tak setuju dengan ideologi negara dan kurang lebih 3 % ada anggt TNI terpengaruh dan tak setuju Pancasila. Ini memprihatinkan sekali," ungkapnya.
Menurutnya hal ini sebagai tanda bahaya. Ryamizard mengingatkan bahwa anggota TNI aktif maupun purnawirawan masih berkewajiban untuk menjaga NKRI termasuk Pancasila sebagai ideologi negara. Demikian penekanan Menhan.
Sebagai penutup, ulama kondang yang rambutnya panjang KH Ahmad Muwafik, memberikan tausyah tentang makna puasa yang dapat menyelesaikan semua masalah. Pak Kiai ini sangat smart, wawasannya luas, moderat dan modern, kemudian menutup dengan doa. Setelah itu acara bersalaman dan refreshment.
Selesai acara, hati gembira masih dapat bertemu dengan teman, senior, para junior TNI aktif, generasi penerus sebagai tulang punggung negara. Alhamdulillah, TNI dan Purnawirawan bersatu dalam menjaga tetap tegaknya NKRI yang berdasarkan Pancasila dan UUD 1945.
Marsda Pur Prayitno Ramelan, pengamat intelijen.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews