Papua- Berbagai kalangan menyuarakan dukungan terhadap tindakan tegas yang diambil aparat keamanan dalam menghadapi kekejaman yang dilakukan Organisasi Papua Merdeka (OPM). Serangkaian aksi kekerasan yang menargetkan warga sipil di Papua, khususnya tragedi berdarah di Yahukimo, Papua Pegunungan, menjadi peringatan bahwa ketegasan negara dalam menjaga stabilitas dan melindungi masyarakat tidak bisa ditawar lagi.
Tokoh masyarakat Papua, Martinus Kasuay, menilai langkah tegas aparat sebagai bentuk perlindungan nyata bagi masyarakat Papua yang selama ini menjadi korban kekejaman kelompok separatis bersenjata. Ia menyebut bahwa tindakan OPM tidak hanya mengganggu keamanan dan meresahkan, namun juga telah merenggut banyak nyawa tak bersalah serta menghambat pembangunan.
"Kami sebagai tokoh masyarakat di Papua, mendukung tindakan-tindakan yang dilakukan oleh pihak keamanan kepada mereka-mereka yang melakukan perbuatan-perbuatan yang bukan manusiawi, perbuatan-perbuatan yang meresahkan masyarakat, yang selalu menganiaya masyarakat sipil," ungkap Martinus.
Ia menambahkan bahwa kehadiran aparat di Papua bukan untuk menekan rakyat, melainkan menjamin keamanan agar masyarakat bisa hidup dalam ketenangan dan ikut menikmati hasil pembangunan yang dijalankan pemerintah pusat.
Dukungan juga datang dari kalangan legislatif. Wakil Ketua Komisi XIII DPR RI, Dewi Asmara, mengecam keras tindakan biadab yang dilakukan oleh kelompok bersenjata di Yahukimo. Aksi tersebut menyebabkan sedikitnya 12 warga sipil tewas dan beberapa lainnya luka-luka serta hilang.
"Ini adalah bentuk kekerasan yang sangat memprihatinkan. Negara harus hadir dengan langkah yang tegas namun terukur untuk menjaga keamanan dan ketertiban masyarakat Papua," tegas Dewi. Ia mendorong penguatan peran intelijen TNI dan Polri untuk melakukan deteksi dini terhadap potensi ancaman, terutama di wilayah rawan konflik.
Senada dengan itu, Kementerian Pertahanan melalui Kepala Biro Informasi Pertahanan (Infohan), Brigjen TNI Frega Wenas Inkiriwang, menyebut tindakan OPM sebagai aksi tidak berperikemanusiaan yang menyasar warga sipil tak bersenjata. Ia membantah narasi OPM yang menyebut para korban sebagai agen intelijen, dan menyebut hal itu sebagai propaganda untuk menyesatkan publik.
"Apa yang dilakukan OPM di Yahukimo sangat tidak berperikemanusiaan. Mereka menyebar hoaks untuk membenarkan kekejaman. Ini harus diklarifikasi dan ditindak tegas," ujarnya.
Pemerintah berkomitmen melanjutkan pembangunan di Papua secara adil dan menyeluruh. Namun, proses tersebut membutuhkan stabilitas keamanan yang hanya bisa dicapai melalui sinergi aparat keamanan dan dukungan masyarakat. Dengan ketegasan negara dan kesadaran kolektif semua pihak, Papua diharapkan menjadi wilayah damai dan sejahtera di dalam bingkai NKRI.[
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews