Sebuah kekonyolan sontak dipamerkan ketika korupsi besar-besaran dijadikan alat simpati seolah-olah dizalimi kekuasaan. Dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh badut-badut politik.
Kelompok Anies menggiring opini penangkapan Menkominfo Johnny G Plate dihubung-hubungkan dengan dukungan Nasdem pada Anies. Padahal sesungguhnya kasus BAKTI Kominfo adalah temuan BPK yang terjadi pada 2020. Laporan BPK atas temuan ini jauh sebelum Surya Paloh mendukung Anies.
Lalu kasus ini juga sempat ramai di tengah masyarakat pertengahan tahun 2021 karena beberapa LSM menggugat kasus korupsi ini karena melihat lambannya daerah-daerah terpencil susah mendapatkan sinyal internet, sementara anak-anak butuh sekolah daring di masa pandemi.
Apa yang dilakukan Nasdem dan dugaan kejaksaan bahwa duit tilepan BAKTI lari ke Nasdem. Ini bisa dijelaskan dengan kasat mata, kemegahan gedung Nasdem yang seperti mall-mall mewah beda dengan kantor pusat partai lainnya, kantor pusat Nasdem jelas memamerkan kemewahan luar biasa.
Lalu sudah ada riset pembiayaan caleg-caleg Nasdem yang berpotensi mendulang suara dibayar sekian milyar dan pembiayaan kader-kader yang dibajak dari partai lain, juga para kepala daerah bajakan dibiayai partai ini.
Harusnya kejaksaan tidak berhenti di kasus ini saja, masih banyak dugaan korupsi dilakukan Partai Nasdem.
Antara lain diperalatnya Jaksa Agung Prasetyo untuk kepentingan politik elektoral, Impor Gula di jaman Memperindag Enggartiasto sampai dugaan korupsi di Kementerian Lingkungan Hidup.
Kini Nasdem malah berteriak menyalahkan Jokowi. Salah satu kader Nasdem berpidato di depan mahasiswa : “Repot kita punya Presiden Petugas Partai".
Lalu Surya Paloh menangis di depan media seolah minta simpati rakyat dan Anies yang datang malam-malam di kantor DPP Nasdem bicara tanpa dosa, “Tuhan berpihak pada kebenaran”.
Sebuah kekonyolan sontak dipamerkan ketika korupsi besar-besaran dijadikan alat simpati seolah-olah dizalimi kekuasaan. Dan hal ini hanya bisa dilakukan oleh badut-badut politik.
Di hari penangkapan Johnny G. Plate, Nasdem tak lebih dari sekumpulan badut-badut politik. Di masa Jokowi jaya, mereka habis-habisan merampok anggaran negara ketika ditangkap menyalahkan Jokowi. Seperti anak kecil saja. Tak bisa evaluasi diri.
Anton DH Nugrahanto
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews