Agar seluruh jajaran Kemhan tetap menjaga dan melindungi Pancasila dari ideologi lain yang sedang merongrong bangsa saat ini.
Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu (RR) pada hari Rabu (23/10/2019) memimpin upacara terakhir di kantor Kemhan, Jalan Medan Merdeka Barat, Jakarta Pusat. Arahannya sebagai sebagai pesan terakhir disampaikan sebelum serah terima kepada Prabowo Subianto yang sudah dilantik presiden menjadi Menhan.
Ryamizard ini sosok dikenal sangat baik di luar negeri oleh komunitas Menhan negara-negara ASEAN dan dihargai tinggi oleh Menhan negara-negara besar, di antaranya AS, Rusia, China, Jerman. Saya pernah menulis artikel diplomasi pertahanan yang sukses ke AS. Saat ke AS, di Pentagon Menhan RI disambut salvo meriam 21 kali bak kepala negara.
Pesan Terakhir RR Kepada Anggota Kemhan
Loyal, loyal sampai mati. Kalau itu dalam kejujuran kebenaran dan keadilan sampai mati. Karena digaji sama negara, dipercaya negara, jangan sampai kepercayaan negara itu kita sia-siakan, kita mengkhianati kepercayaan negara.
Baca Juga: Belajar dari Prabowo
Agar seluruh jajaran Kemhan tetap menjaga dan melindungi Pancasila dari ideologi lain yang sedang merongrong bangsa saat ini. Pancasila adalah ideologi sekaligus alat pemersatu bangsa dan sudah final di NKRI. Bila Pancasila hilang sebagai ideologi negara, maka NKRI akan turut hilang.
Khilafah tidak ada dalam agama kita. Yang ada lakum dinukum waliyadin. Agamamu agamamu, agamaku agamaku. Masalah masuk surga dan neraka itu urusan Tuhan bukan urusan kita, jangan gampang, mengkafirkan dan ngecap orang masuk neraka.
"Selamat jalan, Pak Ryamizard, semoga pengabdian kepada bangsa dan negara selama ini mendapat balasan setimpal dari Allah SWT, Aamiin."
Prayitno Wongsodijojo Ramelan
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews