Masih ada waktu bagi AB walaupun sempit, PR terbesar AB adalah lepas dari bayang bayang kelompok yang mengusung issue agama.
Nama Anies Baswedan sebagai kandidat capres 2024 cenderung meredup. Elektabilitasnya menurun tajam jika dibandingkan tahun lalu. Ini akan semakin parah saat masa jabatannya sebagai Gubernur DKI berakhir, yang berarti Anies Baswedan kehilangan panggung politiknya.
Ada beberapa faktor penyebab; Pertama, Anies Baswedan terpenjara dengan kelompok yang itu itu saja, kelompok yang mengedepankan issue agama ketimbang program, dan beliau tidak bisa keluar dari lingkaran itu.
Kedua, Anies Baswedan tidak mampu membuka komunikasi dengan partai politik dan masyarakat yang berbasis nasionalis untuk mendukung keinginannya maju sebagai capres. Sejarah sudah membuktikan, partai politik berbasis agama tidak pernah menang dalam konstelasi politik di Indonesia.
Faktor sentimen agama yang sudah telanjur melekat, pertarungan keras pilkada DKI (Ahok effect) dan pembiaran demo besar besaran alumni 212 jadi alasan.
Faktor lain yang tidak kalah penting, partai politik punya capres internal sendiri yang punya kekuatan elektabilitas memadai.
Ketiga, Anies Baswedan tidak lagi memiliki kekuatan finansial. "Cukong" politik melihat peluang Anies Baswedan sangat kecil untuk menang. Politik primodial di Indonesia masih membutuhkan biaya yang sangat besar, Pilpres Jokowi vs Prabowo jilid 1 dan 2 jadi pelajaran berharga bagaimana menempatkan "investasi" yang baik.
Masih ada waktu bagi AB walaupun sempit, PR terbesar AB adalah lepas dari bayang bayang kelompok yang mengusung issue agama. Prabowo bisa jadi contoh.
Keberanian Prabowo untuk bergabung menjadi menteri Jokowi terbukti tidak menurunkan elektabilitasnya.
Baca Juga: Siapa Pengganti Anies Baswedan sebagai Gubernur DKI?
Contohlah apa yang dilakukan oleh Ganjar dan Ridwan Kamil. Ganjar yg lekat dengan simbol nasionalis kian hari mulai mendekati kaum sarungan. Kebalikan dari Ganjar, Ridwan Kamil yang sedikit terkena issue agamis, mulai merapat ke kaum nasionalis abangan.
Caranya?
Anies Baswedan lebih cerdas dan tahu strategi apa yg harus dijalankan...
Tetap semangat...
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews