Oleh: Ivan Adrian
Pemerintah terus berupaya untuk memastikan keamanan dan kelancaran perayaan Natal 2024 serta Tahun Baru 2025. Sebagai negara dengan beragam budaya, agama, dan tradisi, Indonesia memiliki tantangan tersendiri dalam menjaga ketertiban dan keselamatan saat perayaan besar seperti Natal dan Tahun Baru (Nataru). Untuk itu, pemerintah mendorong kolaborasi lintas sektor yang melibatkan berbagai pihak, baik dari instansi pemerintah, aparat keamanan, sektor swasta, hingga masyarakat. Kolaborasi ini diharapkan dapat menciptakan suasana yang aman, nyaman, dan kondusif bagi seluruh lapisan masyarakat.
Kolaborasi lintas sektor ini sangat penting untuk mengantisipasi potensi masalah yang mungkin timbul selama libur panjang tersebut. Sebagai contoh, pihak kepolisian, TNI, serta Badan Nasional Penanggulangan Bencana (BNPB) berperan aktif dalam menjaga ketertiban dan mencegah adanya gangguan keamanan. Polisi akan memperkuat pengamanan di titik-titik rawan seperti pusat perbelanjaan, tempat ibadah, dan objek wisata. Sementara itu, TNI akan siap memberikan bantuan dalam hal pengamanan di wilayah-wilayah yang membutuhkan, terutama di daerah-daerah yang rawan bencana alam atau gangguan keamanan.
Presiden Prabowo Subianto mengingatkan jajaran lintas kementerian hingga aparat penegak hukum untuk menyiapkan dengan sebaik-baiknya penyelenggaraan perayaan Nataru. Presiden yakin jajarannya akan mampu menyelenggarakan semua persiapan dengan sebaik-baiknya. Presiden juga ingin seluruh jajarannya meyakinkan masyarakat akan bisa menghadapi tahun baru dengan dengan aman, dengan tertib dan lancar.
Selain itu, pemerintah juga menggandeng perusahaan transportasi dan logistik, untuk memastikan kelancaran arus mudik dan distribusi barang selama periode liburan. Kerja sama ini sangat penting, mengingat tingginya mobilitas masyarakat yang ingin merayakan Natal dan Tahun Baru bersama keluarga.
Perusahaan-perusahaan transportasi seperti PT Kereta Api Indonesia (KAI), PT Angkasa Pura Indonesia, serta penyedia transportasi daring, bekerja sama untuk mengatur jadwal keberangkatan dan ketersediaan tempat duduk atau fasilitas transportasi lainnya agar tidak terjadi penumpukan penumpang yang dapat berpotensi menimbulkan kerumunan dan masalah keselamatan.
EVP of Corporate Secretary KAI, Raden Agus Dwinanto Budiadji, mengatakan KAI menjadikan keamanan sebagai salah satu fokus dalam rangka menyambut masa angkut periode Natal 2024 dan Tahun Baru 2025. Raden juga menjelaskan dalam beberapa waktu ini pihaknya terus melakukan pengecekan sebagai bagian dari ramp check di sejumlah titik rail kereta yang meliput Cikampek hingga Cirebon sehingga diprediksi bakal menghambat perjalanan.
Tidak hanya itu, sektor kesehatan juga tidak luput dari perhatian. Pemerintah mendorong kolaborasi antara Kementerian Kesehatan dan Dinas Kesehatan di daerah untuk memastikan fasilitas kesehatan siap melayani kebutuhan masyarakat selama periode Natal dan Tahun Baru. Rumah sakit, puskesmas, serta klinik-klinik kesehatan akan disiagakan, termasuk fasilitas-fasilitas untuk menangani keadaan darurat atau kecelakaan yang mungkin terjadi selama perayaan. Tak kalah penting, pemerintah juga mengingatkan pentingnya menjaga kesehatan dengan mengonsumsi makanan yang bergizi, berolahraga, dan mematuhi protokol kesehatan jika diperlukan.
Penting untuk dicatat bahwa upaya untuk menciptakan situasi yang aman dan kondusif selama Nataru tidak hanya bergantung pada pemerintah dan aparat, tetapi juga membutuhkan peran aktif masyarakat. Kolaborasi ini mencakup peran serta masyarakat dalam mematuhi berbagai peraturan dan arahan yang diberikan oleh pemerintah dan aparat keamanan. Masyarakat diimbau untuk lebih disiplin dalam mematuhi aturan lalu lintas, menghindari perilaku berisiko, serta menjaga ketertiban di tempat umum. Selain itu, masyarakat juga diminta untuk tetap menjaga keamanan pribadi dan keluarga, terutama saat berkunjung ke tempat-tempat keramaian.
Kepala Badan SAR Nasional (Basarnas), Marsekal Madya TNI Kusworo, mengatakan Basarnas mempertebal pengamanan perjalanan masyarakat untuk periode libur Nataru di seluruh wilayah Indonesia, yang secara spesifik dilakukan di Pulau Jawa. Pihaknya akan mengoperasikan secara penuh seluruh sumber daya yang dimiliki dengan jumlah total sebanyak 81 unit kapal, enam unit armada helikopter, dan bahkan melibatkan sebanyak 21 ribu petugas yang terdiri dari personel Basarnas dan unsur potensi SAR terlatih lainnya di seluruh Indonesia.
Selain itu, untuk mendukung kelancaran kegiatan ekonomi selama Nataru, pemerintah juga memfasilitasi para pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) agar dapat memasarkan produk mereka dengan baik. Hal ini mencakup upaya untuk menciptakan ruang-ruang bagi UKM agar dapat mengakses pasar yang lebih luas melalui berbagai platform digital atau melalui pasar tradisional yang disiapkan oleh pemerintah. Keberadaan produk lokal juga menjadi daya tarik tersendiri bagi masyarakat yang ingin merayakan Nataru dengan membeli barang-barang khas daerah.
Upaya pemerintah untuk mendorong kolaborasi lintas sektor guna memastikan keamanan dan kelancaran Natal 2024 serta Tahun Baru 2025 mencerminkan komitmen untuk menciptakan suasana yang damai dan menyenangkan bagi seluruh lapisan masyarakat. Dengan melibatkan banyak pihak dan memaksimalkan kerja sama antar sektor, diharapkan perayaan akhir tahun ini dapat berjalan lancar tanpa adanya gangguan yang berarti. Pemerintah, sektor swasta, serta masyarakat harus bersatu padu untuk mewujudkan suasana yang penuh kebahagiaan, keamanan, dan kenyamanan bagi seluruh rakyat Indonesia.
)* Penulis adalah kontributor tigadetik.id
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews