Soal Mata Novel Baswedan

Silahkan hancurkan KPK sesuka Anda. Tapi jangan hancurkan rasa kemanusiaan dengan menyebarkan kebencian dan fitnahan.

Minggu, 3 November 2019 | 18:50 WIB
0
1033
Soal Mata Novel Baswedan
Novel Baswedan (Foto: Kompas.com)

Viralnya postingan perempuan yang menyoal soal siraman air keras Novel Baswedan telah sampai pada titik yang paling keji. Perempuan itu dengan menyebut nama Tuhan menyebarkan ilusinya dia sendiri bahwa penyiraman air keras itu rekayasa. Sandiwara yang dibuat Novel sendiri. Dan kemudian di gorang goreng sana sini. Diviralkan sebagai sebuah kebenaran.

Padahal penjelasan perempuan itu dan aneka postingan imajinasi liar soal mata Novel Baswedan, adalah penjelasan yang tidak masuk akal. Bagaimana mungkin ada seorang yang mau mengorbankan biji matanya untuk menutupi kebohongannya. Coba perempuan itu nyulek matanya sendiri untuk kebohongan yang dia buat. Apakah bersedia? Jelas tidak..

Dari nalar ini saja sudahlah jelas ilusi yang kini menyebar dan diyakini kepada banyak orang  dengan sendirinya terbantahkan.

Termasuk memperbandingkan luka korban air keras dan luka yang diderita Novel. Yang lain mukanya rusak sedang Baswedan mulus.

Namun mereka lupa, korban yang rusak mukanya itu tidak ada yang rusak atau buta matanya. Di sini, para penyebar fitnah keji itu gagal menjelaskan mengapa demikian.

Mereka tidak mau mengakui sumber-sumber resmi bahwa serangan air keras itu bukan rekayasa. Termasuk detil catatan medis soal kondisi mata Novel. Itu semua semata karena mereka ingin mempertahankan ilusi mereka bahwa Novel Baswedan adalah seorang yang teramat jahat dan orang Taliban di KPK.

Padahal imajinasi liar itu dibatalkan oleh fakta demi fakta. Semua laporan resmi dari berbagai lembaga resmi, mulai dari Jakarta Eye Center, RS mata di Singapura, laporan Komnas HAM dan laporan kepolisian yang tertulis semuanya menyatakan Novel Baswedan diserang seorang dengan air keras. Jenderal Tito bahkan Presiden Jokowi sendiri menyatakan Novel diserang air keras.

Apakah anda ingin bilang Jokowi dan tim dokter kepresidenan itu tolol semuanya, dibohongi Novel Baswedan hingga rela keluar duit pengobatan sampai milyaran?

Coba pikir!

Baca Juga: Novel Baswedan, That's Why We Call IT "The Blues"

Masalahnya, banyak netizen yang percaya omongan dobol gerombolan kadal medsos dan pansos. Yang dengan sistematis menyebarkan kebohongan dan fitnahan yang keji. Mereka menulis dengan imajinasi liar mereka tanpa mau mengkonfirmasi kepada yang bersangkutan. Atau merujuk pada sumber-sumber kredibel.

Mereka ingin tetap mempertahankan semburan kebohongan sampai yang mereka target hancur lebur.

Semua orang tahu arah aneka kebohongan ini adalah menghancurkan KPK yang selama ini menjadi musuh berat para koruptor.

Silahkan hancurkan KPK sesuka Anda. Tapi jangan hancurkan rasa kemanusiaan dengan menyebarkan kebencian dan fitnahan.

Sebab jika rasa kemanusiaan sudah hilang maka perilaku buas kebinatangan yang muncul kepermukaan. Dan perilaku ini muncul dari aneka semburan fitnahan soal mata Novel Baswedan.

Jadilah manusia. Anda bukan binatang.

***