Dalam konteks negara hukum, Indonesia sudah mengatur persoalan hoax yang tertuang dalam Undang-Undang ITE tentang hukuman bagi penyebar hoax diancam maksimal 6 tahun penjara
"Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya” - (Soekarno).
Situasi yang terjadi saat ini adalah revolusi Industri 4.0 yang merupakan perubahan mendasar pada corak sosial masyrakat secara singkat dalam kegiatan ekonomi industri terkait segala sektor ekonomi industri. Prof Schawab menjelaskan, revolusi industri 4.0 telah mengubah hidup dan kerja manusia secara fundamental. Berbeda dengan revolusi industri sebelumnya, revolusi industri 4.0 ini memiliki skala, ruang lingkup dan kompleksitas yang lebih luas.
Maraknya penyebaran berita bohong (hoax atau fake news) telah secara nyata mengancam ketertiban sosial, tetapi yang paling berbahaya adalah yang bermotif ideologis yaitu radikalisme agama. Bahwa dalam konteks demokrasi dalam berbangsa dan keberagama. Dalam hal ini, wawasan kebangsaan menjadi pengetahuan yang fundamental untuk terus dipupuk dalam diri pemuda yang nantinya akan meredam potensi konflik yang muncul di masyarakat kita.
"Ideologi kita, Pancasila sudah merangkum demokrasi dan menjamin kebebasan bagi warga negara dalam bentuk yang harmoni dan tetap berada dalam naungan musyawarah dan nilai-nilai Pancasila yang diharapkan para pendahulu kita.
Mengutip pidato pembuka jelang pembacaan Proklamasi Kemerdekaan, Soekarno menyatakan bahwa ”Hanya bangsa yang berani mengambil nasib dalam tangan sendiri akan dapat berdiri dengan kuatnya”.
Hal itu menunjukkan bahwa Soekarno yakin bangsa Indonesia sudah siap menempuh hidup baru, keyakinan itu tentu saja tak lepas dari persiapan yang sudah dibangun Soekarno dan seluruh pendukung kemerdekaan Indonesia. Salah satunya ialah rumusan konsep Pancasila sebagai dasar negara Indonesia merdeka.
Perubahan ini menimbulkan beberapa pandangan, beberapa orang melihat ini sebagai peluang bagi Indonesia untuk menumbuhkan ekonomi lebih jauh, tetapi yang lain melihat ini sebagai ancaman dimana Indonesia dapat kehilangan daya saingnya di pasar regional.
Hal ini tentu saja akan menambah beban masalah lokal maupun nasional. Kemajuan ilmu pengetahuan dan teknologi sebagai pemicu revolusi industri juga diikuti dengan implikasi seperti kompetisi manusia vs mesin, dan tuntutan kompetensi yang semakin tinggi.
Persaingan ini semakin ketat di tengah derasnya perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi di era Revolusi Industri 4.0. Semua negara berlomba-lomba untuk melahirkan invensi dan inovasi dengan memperkuat riset dan mutu dalam berbagai aspek. Sumber daya manusia yang memiliki kompetensi dan daya saing tinggi menjadi kunci untuk memenangkan kompetisi di era Revolusi Industri 4.0 ini.
Hoax bukanlah barang baru, namun peredarannya hari ini sangat masif karena perkembangan smartphone. Hoax adalah kepalsuan yang sengaja dibuat dan menyamar sebagai kebenaran bisa juga menghasut dan kebohongan. MUI sendiri mengeluarkan fatwa dalam bermuamalah dalam media social yang diatur dalam Fatwa MUI Nomor 24 Tahun 2017 tentang Dilarang Menyebarkan Berita Bohong.
Dalam konteks negara hukum, Indonesia sendiri sudah mengatur persoalan hoax yang tertuang dalam Undang-Undang ITE tentang hukuman bagi penyebar hoax diancam maksimal 6 tahun penjara dan denda 1 Milyar."
Kita semua menyadari dalam pembangunan Indonesia 5 tahun ke depan dihadapkan pada tantangan signifikan di bidang isu industri teknologi, ini menandakan bahwa perlu adanya intervensi prilaku yang dapat merubah tatanan sosial budaya masyarakat kearah revolusi kesadaran serta pembenahan mentalitas pada sektor pemuda sebagai penerus estapeta kepemimpinan ke depan.
Ini merupakan kunci dalam peningkatan kapasitas SDM yang harus membuahkan ide serta gagasan dalam segmen lingkungan, sosial, budaya, agama, pendidikan dan pengawalan ideologi politik ekonomi bangsa Indonesia ke depan.
Alhasil masyarakat pun akan mampu membedakan pola informasi yang disajikan di media sosial khususnya agar tidak berdampak stigma ambigu yang dihadirkan pada perkembangan informasi media ke depan dapat dengan tersendirinya mampu mengontrol secara aktif dalam memfilter isu yang menghampirinya serta dapat mengkonfirmasi terlebih dahulu sejak dalam fikirannya.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews