Larangan ini jangan-jangan berasal dari pikiran ngeres atau pengalaman para pengambil keputusan dan pembuat aturan bahwa gunung bisa dibuat mesum!
Jualan merk dagang "syariah" sekarang lagi trend. Kemasan-kemasan bisnis atau dagang dengan merk "syariah" untuk menggaet atau menarik pembeli sangat menjamur.
Dalam bisnis perhotelan, banking atau usaha lainnya sangat banyak yang mengemas dengan merk dagang "syariah".
Namanya saja "syariah" tetapi kalau kita dalami lebih lanjut sebenarnya sepak terjangnya juga tidak beda jauh dengan bisnis konvensional. Misalnya dalam dunia perbankan. Hanya diganti dengan bahasa atau istilah menggunakan bahasa Arab.
Nah, di Nusa Tenggara Barat (NTB) yang gubernurnya berasal dari partai Keadilan Sejahtera ingin membuat aturan sesuai hukum "syariah" bagi pendaki gunung. Yaitu ingin membuat aturan pemisahan tenda yang mendaki Gunung Rinjani. Selain itu, Gunung Rinjani dilarang didaki pada setiap hari Jumat.
Seperti kita ketahui bersama Gunung Rinjani berada di NTB.
Jadi pendaki Gunung Rinjani, antara tenda perempuan dan laki-laki ingin dipisahkan sesuai hukum syariah. Rencana ini termasuk program atau bagian wisata halal Pemerintah Nusa Tenggara Barat.
Tapi karena menimbulkan pro-kontra atau lebih tepatnya banyak yang kontra atau tidak setuju, maka rencana pemisahan tenda perempuan dan laki-laki akhirnya dibatalkan. Kalau kata orang Sunda, "Aya-aya wae maneh teh, kehed!"
Dan hal ini juga dibenarkan oleh Kepala Balai Taman Nasional Gunung Rinjani (BTNGR) yaitu Sudiyono. Menurut yang bersangkutan mendukung wisata halal yang di programkan atau dicanangkan oleh Pemerintah Nusa Tenggara Barat).
Mendaki gunung adalah kegiatan yang sangat menantang untuk menikmati keindahan atau panorama alam .Bukan untuk memadu kasih. Bagaimana mau memadu kasih? Kalau burung dan sarang burung semua mengkeret. Karena cuaca ketika naik gunung sangat dingin dan yang tidak kuat bisa mengalami hipotermia. Bahkan akibat hipotermia bisa mengalami kematian.
Larangan ini jangan-jangan berasal dari pikiran ngeres atau pengalaman para pengambil keputusan dan pembuat aturan bahwa gunung bisa dibuat mesum!
Pendek kata, rencana pemisahan tenda laki-laki dan perempuan di Gunung Rinjani sesuatu yang mengada-ada atau berlebihan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews