Alat-alat persenjataan Arab Saudi sepertinya tidak berdaya untuk mengendus keberadaan drone yang masuk wilayahnya.
Kilang minyak Aramco milik BUMN Arab Saudi dihujani "drone" oleh pasukan Houthi, Yaman pada hari Sabtu. Tidak tanggung-tanggung, sepuluh drone menyerang secara bersamaan ke target kilang minyak Aramco yang menyebabkan kebakaran hebat serta menghentikan hampir separo dari produksi kilang Aramco.
Bukan itu saja, serangan drone Houthi Yaman menyebabkan harga minyak dunia langsung melambung atau naik kencang. Pada hari Senin, di Bursa Efek Indonesia harga saham PT.Elsnusa Tbk. (ELSA) dan PT.Medco Internasional Energi Tbk. (Medc) langsung terbang atau naik tinggi. Padahal di saat bersamaan harga saham atau Index Harga Saham Gabungan (IHSG) turun tajam atau terjun bebas karena pengaruh kenaikan cukai rokok.
Serangan drone Houthi ke kilang minyak Aramco bukan yang pertama, namun sudah berulang-ulang dan pada hari Sabtu kemarin serangan yang sangat mematikan karena menggunakan sepuluh drone secara serentak atau bersamaan. Bisa jadi ini merupakan bagian dari taktik dan strategi dari pejuang Houthi.
Amerika sebagai sekutu Arab Saudi langsung menuduh Teheran atau Iran di balik serangan kilang minyak Aramco. Karena menurutnya, Houthi Yaman tidak mempunyai kemampuan seperti itu.
Iran tentu langsung menolak tuduhan itu dan menuduh Amerika mengalihkan isu karena tidak mampu menangkis dan melindungi kilang minyak Aramco dari serangan drone Houthi.
Kilang minyak Aramco adalah urat nadi ekonomi Arab Saudi dan kalau ini terngganggu bisa menyebabkan harga minyak akan melambung. Sebenarnya kilang Aramco juga sudah dijaga atau dilindungi dengan radar dan persenjataan modern seperti rudal Patriot yang harganya sangat mahal. Tapi rupanya alat-alat persenjataan Arab Saudi sepertinya tidak berdaya untuk mengendus keberadaan drone yang masuk wilayahnya.
Serangan menggunakan drone termasuk sangat murah dan efisien dibanding menggunakan rudal jelajah atau pesawat tempur. Kalau serangan drone Houthi dihadapi dengan rudal Patriot tentu tidak sebanding. Karena harga beterai rudal Partiot sangat mahal bisa mencapai trilyunan rupiah atau satu rudal bisa di atas ratusan milyar. Sedangkan drone modalnya sangat murah dan sangat efisien untuk melakukan serangan tanpa pilot atau penerbang.
Bahkan juru bicara militer Houthi juga memperingatkan para pekerja asing yang berada dalam kilang minyak Aramco untuk meninggalkan atau menjauh karena tidak menutup kemungkinan serangan berikutnya akan tiba.
Apakah akan terjadi perang Teluk antara Iran yang berada dibelakang Houthi Yaman dengan Amerika yang dibelakang Arab Saudi?
Kalau sampe terjadi perang,maka akan terjadi bumi hangus bagi kedua-belah pihak.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews