Jakarta - Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, secara resmi mengumumkan kenaikan gaji hakim hingga 280 persen saat menghadiri Pengukuhan Hakim Mahkamah Agung Tahun 2025 di Jakarta.
Kenaikan ini disebut sebagai upaya meningkatkan kesejahteraan hakim dan memperkuat profesionalisme dalam penegakan hukum.
“Saya Prabowo Subianto, Presiden Republik Indonesia ke-8. Hari ini mengumumkan bahwa gaji-gaji hakim akan dinaikkan demi kesejahteraan para hakim, dengan tingkat kenaikan yang bervariasi sesuai golongan. Kenaikan tertinggi mencapai 280 persen,” ujar Presiden.
Langkah ini menuai dukungan dari DPR RI. Anggota Komisi III DPR, Stevano Elias, menyampaikan apresiasi atas keputusan Presiden yang dianggap sebagai bentuk perhatian serius terhadap perbaikan sistem hukum nasional.
“Sebagai anggota Komisi Hukum, saya mencatat bahwa Presiden kita selalu memberi perhatian khusus untuk membenahi wajah hukum Indonesia demi kepastian, keadilan, dan kemanfaatan,” katanya.
Menurut Stevano, keputusan menaikkan gaji hakim di tengah kebijakan efisiensi anggaran adalah langkah berani yang menunjukkan bahwa hukum memang ditempatkan sebagai panglima.
Ia menyebut, keputusan ini merupakan momen bersejarah yang menjawab harapan para hakim setelah bertahun-tahun menanti perubahan.
“Kenaikan gaji hakim ini sangat berarti karena menyangkut independensi dan profesionalitas lembaga kehakiman. Ini benar-benar angin segar bagi sistem peradilan pidana kita,” tegas legislator dari Dapil NTT II itu.
Stevano berharap kenaikan ini diiringi peningkatan kinerja para hakim. Ia menekankan pentingnya integritas dan rasa keadilan dalam setiap putusan, serta mendorong reformasi berkelanjutan dalam manajemen perkara.
Dukungan serupa disampaikan Wakil Ketua Komisi III DPR RI, Dede Indra Permana. Ia menilai kebijakan ini menunjukkan komitmen Presiden dalam menciptakan sistem hukum yang bersih dari korupsi.
“Keputusan Presiden menaikkan gaji hakim ini bukan keputusan mudah, apalagi dalam situasi efisiensi anggaran. Tapi beliau memilih mendahulukan pembenahan hukum yang bersih dan berintegritas,” ujarnya.
Dede menambahkan, kesejahteraan hakim merupakan kunci agar mereka fokus menegakkan hukum tanpa tergoda penyimpangan.
“Ujung dari penegakan hukum berada di tangan hakim. Maka penting bagi negara memastikan mereka bekerja dengan profesional dan independen,” tuturnya.
Ia pun mendorong agar lembaga kehakiman terus melakukan reformasi dan inovasi untuk memperbaiki manajemen perkara, demi terciptanya keadilan yang lebih merata di seluruh Indonesia.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews