Apakah 1212?
Bagi orang India itu ‘Hari Crazy Rich Asia’. Versi India.
Itulah pesta perkawinan putri orang terkaya India. Atau terkaya nomor 38 dunia: Mukesh Ambani. Dari grup Reliance.
Perkawinan itu puncaknya tanggal 12 Desember kemarin. Diawali dengan pesta pre wedding. Selama dua hari. Tanggal 8 dan 9 Desember. Akan diakhiri tanggal 19 Desember nanti.
Nama pengantin wanitanya: Isha Ambani. Umur 27 tahun. Lulusan Stanford University California. Anak ketiga Mukesh Ambani. Satu-satunya perempuan. Diistimewakan.
Pengantin prianya: Anand Piramal. Umur 33 tahun. Lulusan Harvard University, Boston. Anak konglomerat India: Ajay Piramal.
Puncak perkawinan itu dilangsungkan di Mumbai. Di ‘rumah’ pengantin putri. Di Jalan Altamount. Kata rumah saya beri tanda kutip. Saking tidak bisa dikategorikan rumah biasa. ‘Rumah’ Mukesh Ambani itu lebih tepat disebut tower. Tingginya setara dengan gedung 60 tingkat. Tapi hanya dibuat 27 lantai.
Ada tiga tempat pendaratan helikopter di atasnya.
Desainnya pun menjadi perhatian dunia. Meski saya tidak begitu suka. Rumah itu diberi nama Antilla. Nama sebuah pulau dalam legenda. Hanya untuk satu keluarga. Mukesh Ambani.
Waktu ke India dulu saya memerlukan ke Jalan Altamount itu. Ingin tahu rumah yang menghebohkan dunia: sejak sebelum dibangun.
Waktu saya ke situ bangunannya hampir jadi. Nama Antilla belum ditahbiskan. Biaya pembangunannya: Rp14 triliun.
Biaya perkawinan ini pun pasti menghebohkan. Meski bisa saja nilainya dilebih-lebihkan medsos: 100 juta dolar. Setara Rp 1,4 triliun. Hampir sama dengan pesta perkawinan Lady Di dengan Pangeran Charles.
Untuk prewed-nya saja misalnya: mencarter lima hotel berbintang lima. Di kota indah Udaipur. Yang juga digelari Kota Danau. Sekitar 800 km di utara Mumbai. Yang ketinggian kotanya 600 meter. Setara dengan Cipanas, Bogor.
Penyanyi top Amerika didatangkan: Beyonce. Untuk tampil dua hari.
Bintang-bintang Bollywood tumplek blek. Mulai dari Shah Rukh Khan sampai Priyanka Chopra. Salman Khan sampai Deepika Padukone. Heboh: Shah Rukh Khan joget bersama Priyanka. Digosipkan sampai jauh sekali. Padahal Shah Rukh Khan juga joget bersama istrinya: Gauri.
Hillary Clinton juga tampak hadir. Bahkan hadir lagi di puncak acara di Antilla.
Sampai Jumat dan Sabtu besok masih ada pesta. Untuk karyawan dari grup perusahaan Raliance. Lalu untuk karyawan grup Piramal.
Perkawinan ini mengingatkan saya pada peristiwa beberapa tahun lalu. Ketika Laksmi Mittal mantu. Orang terkaya ketiga di India. Pemilik pabrik baja terbesar dunia. Di banyak negara. Salah satunya pabrik baja Ispat Indo di Sidoarjo dekat Surabaya.
Waktu itu acaranya juga satu minggu. Tiga hari di India. Tiga hari lagi di Paris. Menyewa Istana Versailles. Membawa pawang dari Surabaya. Agar Paris tidak hujan. Selama tiga hari.
Saya menulis cukup detail perkawinan menghebohkan waktu itu. Tapi entah di mana klipping korannya.
Mengikuti dua perkawinan itu saya ingat Surabaya. Ingat teman saya. Yang ingin mantu agak besar di Bali. Saking senangnya. Anak pertamanya menemukan jodohnya. Yang sudah bertahan-tahun selalu gagal. Selalu tidak jadi kawin. Sampai diselip dua adiknya.
Sialnya teman itu tidak pernah membaca koran. Atau nonton televisi. Waktunya habis untuk kerja, kerja, kerja. Tidak tahu kalau lagi dihebohkan. Karena ia merasa biasa saja.
Bukan besar-besaran. Apalagi sampai pakai door prize Jaguar segala.
Teman itu jadi korban medsos. Yang kadang amat kejam. Apalagi dibumbui ucapan tokoh. Yang tidak ngecek apa yang terjadi sebenarnya.
Untung perkawinan itu tetap berlangsung. Kalau tidak, saya akan lebih iba: pada pengantin wanitanya.
Yang perempuan masyarakat biasa. Meski bukan main cantiknya. Betapa mujurnya dia: dilamar anak orang kaya. Pengusaha sawit.
Dari tidak bisa ke luar negeri menjadi prawed di lima negara.
Hampir boleh dikata inilah Cinderella. Di dunia nyata.
***
Dahlan Iskan
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews