Dunia semakin tidak aman, bahkan konflik atu perang antar negara bisa pecah sewaktu-waktu. Negara-negara yang merasa terancam mulai memperkuat sistem persenjataannya. Baik memproduksi sendiri atau dengan cara membeli dari negara-negara maju.
Pada tahun 2015 Amerika di bawah presiden Donald Trump keluar dari penjanjian internasional terkait nuklir Iran. Amerika secara sepihak membatalkan perjanjian tersebut.
Berita terbaru atau update, Amerika juga keluar atau menarik diri dari perjanjian Pakta Pengendalian Senjata Nuklir dengan Rusia.
Akibat dari kebijakan Amerika menarik diri dari Pakta Pengendalian Senjata Nuklir akan terjadi perlombaan senjata yang tidak terkendali. Kedua negara saling tuduh dan mencari alibi atau alasan untuk membatalkan atau tidak mematuhi perjanjian tersebut.
Amerika menuduh pihak Rusia membangun rudal nuklir jarak menengah yang dilarang dalam perjanjian tersebut. Tetapi Rusia juga balik menuduh Amerika dalam dua tahun ini membangun rudal terlarang.
Baik Rusia dan Amerika saat ini sedang membuat atau mengembangkan jenis senjata rudal balistik dengan jangkauan jarak jauh yang bisa membawa hulu ledak nuklir. Apalagi kedua negara sering melakukan uji coba rudal jenis baru.
Iran beberapa hari lalu dalam rangka memperingati 40 tahun Revolusi Islam 1979 juga memamerkan rudal jelajah dengan jangkauan 1.300 km. Rudal Iran terbaru dinamai Hoveizeh. Bahkan Iran dianggap Amerika dan Israel sebagai negara yang membahayakan di kawasan Timur Tengah.
Arab Saudi merupakan sekutu Amerika, sekarang juga membangun pabrik rudal pertama dengan bantuan teknologi dari Cina dan Pakistan. Padahal selama ini Arab Saudi dengan kemampuan keungannya sanggup membeli rudal-rudal seperti membeli kacang goreng. Sepertinya tidak mau ketergantungan dengan negara Amerika. Sekarang Arab Saudi tidak nurut dengan ibu angkatnya yaitu Amerika.
Cina secara diam-diam juga mengembangkan berbagai jenis rudal jarah jauh dengan hulu ledak nuklir. Bahkan Cina sudah membuat rudal yang sanggup menenggelamkan kapal selam Amerika di tengah memanasnya konflik laut Cina Selatan.
India juga membuat rudal produksi dalam negeri dengan nama Brahmos. Bahkan rudal buatan dalam negerinya itu ditawarkan ke Indonesia.
Ukraina yang konflik dengan Rusia juga mulai memperkuat sistem senjatanya dengan bantuan Amerika atau NATO.
Negara-negara yang terancam atau konflik dengan negara lain secara naluri akan memperkuat sistem persenjataan untuk menghadapi ancaman atau ketidak pastian. Bahkan anggaran militernya secara otomatis akan meningkat.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews