Presiden Iran Hassan Rouhani melakukan kunjungan atau lawatan kenegaraan ke Irak. Lawatan kenegaraan diperkirakan selama tiga hari untuk membahas isu-isu hubungan kedua negara dan meningkatkan perdagangan kedua negara yang pernah menjadi musuh bebuyutan.
Ini termasuk kunjungan bersejarah yang dilakukan oleh presiden Iran, bahkan mungkin belum pernah dilakukan oleh presiden-presiden sebelumnya. Dan ini termasuk kunjungan yang amat berani dilakukan oleh Presiden Hassan Raouhani ke Irak. Karena wilayah Irak ada banyak pangkalan-pangkalan militer Amerika. Dan Irak termasuk negara yang belum aman, karena terlibat perang dengan ISIS. Bahkan Mosul sempat jatuh dan dikuasai oleh ISIS.
Seperti kita ketahui, Iran-Irak pernah terlibat perang selama 8 tahun. Pada waktu itu Irak dibantu oleh Amerika dan menjadi sekutu. Tetapi akhirnya Saddam Husein malah dijungkalkan oleh Amerika dan kematiannya pun tragis.
Tapi sekarang Iran-Irak memperpaiki hubungan yang lebih erat yang dilatarbelakangi kesamaan kepentingan, yaitu ingin mengusir Amerika dari wilayah Irak. Dan punya kesamaan agama yaitu Islam Syiah.
Tentu dengan hubungan Iran-Irak yang makin baik atau mesra akan membuat kedua negara ini menjadi kuat. Dan tentu ada pihak yang tidak suka dengan hubungan kedua negara tersebut. Siapakah itu? Ya Amerika. Karena Amerika punya banyak kepentingan dengan Irak.
Amerika khawatir kalau Irak makin mesra dengan Iran. Bahkan Amerika sudah mulai menekan Irak untuk tidak impor energi (listrik dan gas) dari Iran. Amerika ingin mengisolasi Iran di kawasan Timur Tengah. Dan sebagai gantinya Amerika menawarkan perusahaan Amerika sebagai pengganti untuk menyuplai listrik dan gas.
Kunjungan atau lawatan presiden Hassan Rouhani adalah kunjungan kenegaraan secara resmi. Ia disambut secara protoler layaknya kunjungan seorang pejabat negara atau seorang presiden. Beda dengan kunjungan Presiden Donald Trump yang pernah mengunjungi tentara Amerika di Irak pada Natal 2018 secara sembunyi-sembunyi dengan lampu pesawat dimatikan dan gelap. Karena takut terjadi sesuatu yang tidak diinginkan.
Bahkan dalam kunjungan kenegaraan tersebut kedua negara juga menyepakati beberapa poin, salah satunya akan dibangun jalur kereta api Baghdad (Irak)-Shalamceh (Iran).
Kunjungan Pesiden Iran Hassan Roauhani ke Irak ternyata memancing wakil presiden Amerika Brian Hook untuk urusan Iran dengan tanggapan atau komentar sinis. Brian Hook menuduh keunjungan itu untuk menjadikan Irak menjadi salah satu provinsi Iran.
Kenapa kedua negara Iran-Irak yang ingin menjalin hubungan lebih baik dan erat, tapi yang panas malah Amerika? Karena kepentingan Amerika bisa tertanggu atau gagal di wilayah Irak.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews