Tentara Arab Suriah (SAA) dikabarkan sudah memasuki kota Manbij di provinsi Aleppo dan mengibarkan bendera Suriah. Iring-iringan kendaraan militer dengan persenjataan lengkap memasuki Manbij. Kota Manbij selama ini di bawah kendali Pasukan Demokratik Suriah (SDF) atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG).
Kenapa Tentara Arab Suriah menuju kota Manbij yang notabene daerah kekuasaan Pasukan Demokratik Suriah atau Kurdi? Karena Pasukan Demokratik Suriah lah yang meminta bantuan atau mengundang masuk Tentara Arab Suriah ke kota Manbij untuk menghadapi kemungkinan serangan dari tentara militer Turki.
Tentara Turki juga sudah mengirimkan pasukan siap tempur di perbatasan antara Suriah dan Turki untuk mengganyang atau menyerang pasukan Kurdi yang dianggap teroris oleh Ankara.
Pasukan Demokratik Suriah saat ini kehilangan induk semang karena majikannya ingkar janji dan ingin menarik pasukannya dari Suirah. Oleh karenanya Pasukan Demokratik Suriah meminta bantuan kepada pemerintah Bashar al Assad untuk mengirimkan bala bantuan tentaranya untuk menghadapi militan-militan yang bersekutu dengan tentara Turki.
Dan kota Manbij ini adalah kota yang sangat strategis. Siapa yang menguasainya, maka akan bisa menguasai wilayah lainnnya, karena ini rute menuju timur Sungai Eufrat.
Masuknya tentara Arab Suriah ke kota Manbij juga mendapat dukungan dari sekutu Suriah, yaitu Iran dan Rusia. Kedua negara tersebut senang atas pergerakan pasukan tentara Arab Suriah memasuki kota Manbij dan mengibarkan bendera Nasional Suriah.
Seperti yang disampaikan oleh juru bicara kementerian luar negeri Iran Bahram Qasimi, Jumat (28/12/2018), bahwa hal tersebut merupakan langkah maju dalam konsolidasi kedaulatan pemerintah Suriah di seluruh bagian negara ini.
Pejabat Kremlin, Jumat, mengatakan sebagai pemulihan kendali pemerintah Suriah atas kota Manbij dan merupakan langkah positif yang berkontribusi pada pemulihan stabilitas.
Komando Pasukan Arab Suriah Kamis 27/12/2018 juga mengkonfirmasi kebenaran tersebut, bahwa pasukannya telah masuk ke kota Manbij dan mengibarkan bendera Suriah di kota yang akan diserang oleh tentara Turki.
Ditengah ramainya pemberitaan Pasukan Arab Suriah memasuki kota Manbij, Turki juga ikut menanggapi.
Presiden Turki Racep Tayyip Erdogan menanggapi atas masuknya tentara Arab Suriah ke kota Manbij yang dikuasai oleh Pasukan Demokratik Suriah atau Kurdi tersebut. Apa respon Erdogan? Tanggapan Erdogan yaitu, ia tidak ada urusan "bisnis" dengan kota Manbij yang dikuasai oleh milisi Kurdi. Yang terpenting menurut Erdogan milisi Kurdi harus mundur dari kota Manbij.
"Area ini milik Suriah. Kami menentang pembagian Suriah. Tujuan utama kami adalah menghapus semua organisasi teroris dari sana. Begitu organisasi teroris telah meninggalkan daerah itu, kami tidak akan punya apa-apa lagi untuk dilakukan di sana," kata Erdogan kepada wartawan di kota Istanbul, Turki, usai shalat Jumat (28/12/2018).
Dalam penjelasan lanjutan, Presiden Erdogan menyatakan, bahwa Ankara hanya ingin bermaksud memberikan pelajaran kepada Unit Perlindungan Rakyat Kurdi (YPG) yang dianggapnya sebagai teroris.
Tumben pernyataan Erdogan lunak, padahal sebelumnya sudah bernafsu ingin mengganyang milisi Kurdi setelah penguman dari presiden Trump yang akan menarik pasukannya dari Suriah.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews