Sisi Kelam Sepakbola Argentina

Bila 2022 Messi dijuluki GOAT = Greatest Of All Times, maka final piala dunia 1978 dijuluki The Dirtiest World Cup of All Times. Final terkotor sepanjang sejarah.

Kamis, 22 Desember 2022 | 07:27 WIB
0
130
Sisi Kelam Sepakbola Argentina
Videle (Foto: Facebook.com)

Kenapa dunia sepakbola hanya mengenang Argentina tahun 1986 dan 2022 sebagai tahun kemenangan sejati sementara mereka seolah melupakan Argentina 1978 dan kenapa Mario Kempes, Daniel Passarella terlupakan sementara dunia mengenang keabadian Maradona dan Messi?

Juga kenapa Belanda sangat membenci Argentina dalam dunia bola, ini digambarkan dengan perkelahian tim Belanda dan Argentina di Piala Dunia 2022?

Ternyata jawabannya karena Diktator Argentina yang berkuasa tahun 1978 Jenderal Videla.

Di tahun 1978, Videla mengatur permainan agar Argentina menang dan celakanya lagi, Videla berada di belakang usaha penculikan Johann Cruijff, sehingga Johan Cruijff merasa trauma dengan sepakbola dan mengundurkan diri dari final piala dunia 1978.

Usaha-usaha licik Videla inilah yang tidak disenangi baik publik Belanda dan dunia, sehingga kemenangan piala dunia 1978 tidak menimbulkan kesan mendalam dan menyangkut di ingatan warga dunia, beda dengan jaman Maradona 1986 dan saat ini ketika Messi mengangkat trophi Piala Dunia tahun 2022 di Qatar. 

Videla ini mirip Suharto, rejim militer sayap kanan yang gemar melakukan penculikan dan penindasan pada rakyatnya. Inilah kenapa piala dunia yang berlangsung di Argentina sebenarnaya juga ditolak jutaan rakyat Argentina.

Karena dinilai hanya pencitraan rejim militer sayap kanan untuk memamerkan keberhasilan agenda pembangunan mereka dan berusaha menghilangkan protes-protes dari kaum ibu yang kehilangan anak dan cucu mereka karena diculik dan dibunuh rejim militer. 

Bila 2022 Messi dijuluki GOAT = Greatest Of All Times, maka final piala dunia 1978 dijuluki The Dirtiest World Cup of All Times. Final terkotor sepanjang sejarah.

***