Genjatan senjata biasanya berlaku dalam peperangan. Biasanya genjatan senjata diberlakukan untuk menegosiasikan atau merundingakan mencari solusi dan mengirim bantuan bagi korban perang.
Ternyata gencatan senjata bukan hanya berlaku dalam perang tetapi juga dalam perang dagang juga perlu ada genjatan senjata.
Seperti kita ketahui bersama beberapa bulan ini ekonomi dunia bergejolak dan menyeret kepada negara-negera yang ekonominya kurang kuat secara fundamental akibat perang dagang.
Perang dagang terjadi antara China dan Amerika.
Kedua negara ini saling menaikkan tarif terhadap barang-barang yang masuk di dua negara tersebut.Amerika menaikkan tarif baja China berkisar 10% sampai 25%,begitu juga China menaikkan tarif hasil pertanian Amerika, seperti: kedelai dan hasil pertanian laiinya.
Tentu perang dagang itu berimbas kepada negara-negara yang ekonominya tidak kuat dan mata uangnya mengalami penurunan terhadap dollar. Ada beberapa negara yang mengalami krisis ekonomi akibat imbas perang dagang ini. Bahkan mata uangnya merosot tajam.
Perang dagang kedua negara besar itu mirip perang dua gajah yang bisa merusak lingkungan di sekitarnya karena terinjak-injak oleh dua gajah besar yang sedang berkelahi.
Akhirnya dua negara tersebut menyadari dampak dari perang dagang yang membawa ekonomi dunia mengalami goncangan dan banyak bursa saham baik global atau regional sering merah atau turun dalam.
Amerika dan China sepakat melakukan genjatan senjata selama 90 hari ke depan. Kedua negara bersepakat tidak menaikkan tarif, seperti yang terjadi sebelumnya.
Dalam waktu 90 hari kedua negara mencari solusi-slolusi untuk menghindari atau menghentikan perang tarif yang merugikan kedua negara tersebut. Kalau dalam waktu 90 hari tidak ada kesepakatan atau solusi, bisa jadi perang dagang akan berlanjut lagi.
Dan imbas genjatan senjata dari perang dagang ini langsung direspon oleh bursa saham yang langsung menghijau.
Mudah-mudahan bursa domestik atau dalam negeri juga menghijau yang artinya mengalami kenaikkan dan bursa semakin bergairah, apalagi sudah akhir bulan.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews