Biasanya seorang pemimpin negara, apakah itu presiden atau perdana menteri, ketika berkunjung ke negara lain atas undangan negara yang bersangkutan. Kunjungan itu sebagai bentuk diplomasi atau untuk mempererat hubungan kedua negara yang bersangkutan.
Kalau ada seorang pemimpin negara atau presiden berkunjung atau memasuki ke negara lain dengan cara sembunyi-sembunyi, itu namanya presiden kurang ajar. Dan tidak menghormati hukum internasional dan tidak tahu etika berdiplomasi. Mungkin sang presiden tersebut menganggap ia bebas berkunjung tanpa undangan karena negara tersebut dianggap tidak punya hukum atau tidak mau mengakui pemimpin atau pemerintahan yang sah negara tersebut.
Siapakah presiden yang berkunjung ke negara lain tanpa diundang, tahu-tahu nyelonong dan sudah di negara orang lain? Tak lain dan tak bukan, yaitu Donald Trump.
Secara diam-diam dan secara rahasia presiden Donald Trump dengan istrinya, Melania, melakukan kunjungan ke Irak pada Rabu malam (26/12/2018) menemui pasukan Amerika yang ditempatkan di wilayah konflik perang.
Pesawat kepresidenan mendarat dengan selamat di pangkalan udara Ain al-Asad di barat Baghdad, beserta sejumlah penasehat dan agen rahasia AS. Dan ini merupakan kunjungan Presiden Trump yang pertama kali mengunjungi para tentaranya di luar negeri. Entah ini sabagai kado Natal untuk memberikan semangat kepada tentara AS atau punya maksud lain?
Dalam kunjugan tersebut Trump juga ingin atau meminta bertemu dengan para pejabat Irak, namun keinginan tersebut ditolak oleh para pejabat Irak. Bahkan ada anggota parlemen Irak menuduh kunjungan presiden Trump tersebut sebagai bentuk penghinaan terhadap kedaulatan negaranya. Karena dilakukan dengan sembunyi-sembunyi tidak seperti kunjungan kenegaraan pada umumnya.
Bahkan berdasarkan laporan, pemerintahan koalisi reformasi dan pembangunan meminta diadakan rapat darurat parlemen untuk membahas kunjungan presiden Trump tersebut. Dan dihadiri oleh perdana menteri Irak Adil Abdul Mahdi.
Inilah gaya diplomasi dan politik negara Amerika yang sering tidak menghormati atau menghargai negara lain.Tetapi sering mengajari cara berdemokrasi kepada negara lain.
Menuduh negara lain melanggar HAM, tetapi mereka sendiri sering membunuh dengan bom pintar atau drone kepada masyarakat sipil. Mereka menjadi hakim sekaligus menjadi polisi dunia.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews