Aliansi Qatar-Turki memberikan secercah harapan untuk para pejuang Islam, baik di Suriah, Libya, Mesir sampai Palestina.
Salah satu ciri negara kuat adalah mereka memiliki sekutu dan memiliki aliansi kerjasama.
Qatar saat ini mememiliki aliansi kerjasama politiik, bukan hanya dengan Turki, tapi dengan beberapa negara besar termasuk Rusia.
Terutama saat Qatar dipimpin oleh emir termuda di dunia saat ini, Syeikh Tamim Al Tsani. Emir qatar muda yang sangat progressif.
Turki juga sedang serius membangun aliansi dan partner, terutama di era Erdogan. Selain Qatar, Turki sekarang mulai merangkul negara negara Afrika, membangun kerjasama dengan Rusia, membuka kerjasama jangka panjang dengan negara negara bekas Soviet, dan terakhir membangun aliansi Malaysia-Turki-Pakistan.
Iran misalkan, mereka punya aliansi sendiri, baik secara geopolitik dengan Rusia maupun secara ideologi. Iran saat ini memiliki partner kuat dengan Suriah, Irak, Lebanon, Bahrain, sampai Yaman. Sehingga menjadikan Iran salah satu negara yang paling sulit diinvasi karena kuat luar dalam.
Negara kuat selalu punya sekutu, dan Amerika tidak akan pernah berani mengusik negara yang memiliki sekutu yang kuat apalagi negara itu punya nuklir, itu salah satu aturan tak tertulis dalam kebijakan luar negeri Amerika.
Turki-Qatar bahkan bukan hanya menjalin hubungan dagang dan sebatas diplomasi bilateral. Turki-Qatar menajalin hubungan jauh lebih dalam sebagai mitra strategis negara muslim jangka panjang yang pro demokrasi dan pro negara Islam yang sedang tertindas.
Turki-Qatar menjadi penopang utama seluruh pergerakan Islam saat ini di dunia, baik yang berafiliasi kepada Ikhwanul Muslimin atau bukan.
Turki-Qatar juga membangun proyek proyek jangka panjang dalam bidang pendidikan, energi sampai militer, saat ini di Qatar telah dibangun pangkalan militer Turki yang cukup besar.
Turki-Qatar juga merupakan ikon perlawanan kepada negara negara Islam yang diktator yabg masih terus mengekang kebebasan rakyatnya seperti Arab Saudi, Mesir, Emirat, Yordan, sampai Bahrain dan Oman.
Turki-Qatar adalah teman para pejuang suriah, teman para pejuang Mesir yang masih dipenjara rezim militer, mereka adalah supporter terhadap Arab Spring dan pro demokrasi di negara negara monarki yang otoriter.
Turki-Qatar juga merupakan aliansi yang terus melawan negara negara besar dalam isu isu Palestina, Turki-Qatar bahkan membiayai proyek infrastruktur di Jalur Gaza Palestina yang setiap saat hancur dibombardir Israel.
Turki-Qatar adalah dua negara muslim yang saat ini sama sama memiliki cadangan devisa ratusan miliar dolar dan memiliki pondasi ekonomi yang sangat kuat.
Qatar bahkan saat ini masih menjadi negara terkaya no 2 di dunia dengan income per kapita diatas 120.000 USD/tahun. Jauh mengalahkan Amerika (45.000USD), Arab Saudi(22.000USD), Emirat (26.000USD) dll.
Turki juga masih menduduki peringkat 20 negara terkuat ekonomi di dunia, yang di bawah kepemimpinan Erdogan mampu meraih income perkapita 12.000USD yang mana sebelum Erdogan memimpin, Turki adalah negara miskin dan sakit dengan income perkapita di bawah 2.000USD/tahun.
Ditambah lagi, Turki saat ini menduduki peringkat ke 8 negara terkuat secara militer di dunia, peringkat ini sebelum Turki memperoleh rudal S400 Rusia bulan lalu. Peringkat militer Turki kemungkinan juga akan ikut naik dimasa yang akan datang.
Qatar-Turki saat ini juga sedang membangun kerjasama alutsista modern bersama, mobil tank, kapal perang bahkan direncanakan akan membangun kapal induk bersama. Turki-Qatar adalah dua negara Islam yang sama sama membeli rudal canggih S400 Rusia yang ditentang AS.
Qatar-Turki punya hubungan yang sangat istimewa terutama saat Turki di bawah Erdogan yang berhasil menggagalkan upaya kudeta Arab Saudi tahun 2017 terhadap Emir Qatar Syeikh Tamim, Turki mengirimkan lebih dari 200 tentara elit malam upaya kudeta tersebut untuk menjaga kediaman Emir Qatar Syeikh Tamim dari gangguan tentara Saudi-Emirat.
Qatar sebelumnya juga telah membalas banyak kebaikan Turki, salah satunya adalah pada malam upaya kudeta terhadap Erdogan juli 2016 dengan mengirimkan puluhan tentara elit Qatar untuk menajaga keselamatan Erdogan.
Bukan hanya tentara, Emir Qatar juga mentransfer uang miliaran dolar ke Turki pasca upaya kudeta Erdogan untuk membantu menstabilkan Turki pasca upaya kudeta kelompok Fathullah Gulen.
Qatar-Turki saat ini juga menjadi rumah yang nyaman bagi para pejuang Islam atau intelektual muslim yang melarikan diri dari negara mereka yang didktator. Mulai dari pejuang dan interlektual mesir yang dikejar kejar As Sisi, sampai intelektual Arab Saudi yang dikejar kejar rezim Salman.
Aliansi Qatar-Turki memberikan secercah harapan untuk para pejuang Islam, baik di Suriah, Libya, Mesir sampai Palestina. Aliansi ini membawa cukup banyak kebaikan bagi proses demokratisasi di negara negara Islam dari Tunisia sampai Maroko.
Tengku Zulkifli Usman,
Analis GeoPolitik Dunia Islam Internasional.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews