Selama Husnan berada disana, dirinya belajar bahwa Azerbaijan merupakan negara yang memiliki persimpangan banyak peradaban manusia.
Konflik yang telah terjadi selama puluhan tahun yang melanda Armenia dan Azerbaijan masih terus terjadi perselisihan. Konflik ini dimulai pada abad ke-20, khususnya pada Nagorno-Karabakh yang merupakan suatu persengketaan wilayah dan konflik etnis antara Armenia dan Azerbaijan atas wilayah Nagorno-Karabakh, yang secara de facto dikuasai oleh Republik Nagorno-Karabakh yang diproklamasikan sendiri, tapi secara internasional diakui sebagai bagian dari Azerbaijan.
Selama kurang lebih 2 bulan terakhir, konflik ini terus memanas dan terus memicu perselisihan. Duta Besar (Dubes) Indonesia untuk Azerbaijan tahun 2016-2020, Prof.Dr. Husnan Bey Fananie. MA mendukung sepenuhnya agar Kota Nagorno menjadi bagian dari Azerbaijan. Dirinya mengatakan, konflik ini termasuk ke dalam konflik teritorial. Sejatinya Armenia merupakan bangsa yang terpencar dan tersebar ada yang di Eropa, Asia, dan Afrika.
Husnan Bey Fananie mengulas kembali secara singkat terkait konflik antara keduanya, bermula dari Russia yang membagi wilayah Armenia dan Azerbaijan, sekitar wilayah 20% Azerbaijan yang di ekspansi oleh tentara Armenia dan dibantu oleh Russia.
Hingga kini wilayah tersebut masih dikuasai oleh Armenia dan penduduknya bercampur antara etnik Armenia dan Azerbaijan.
“Sampai hari ini, Nagorno-Karabakh adalah bagian dari Azerbaijan dan telah tertulis dalam catatan Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB),” ujar Husnan Bey Fananie ketika mengisi Diskusi Informasi Konflik Azerbaijan dan Armenia di Rumah Budaya Fananie Center di Jakarta, Senen (26/10/2020).
Lebih lanjut, Husnan Bey Fananie yang juga merupakan Pakar Hubungan Internasional meneruskan, sesungguhnya peperangan ini terjadi di dalam Azerbaijan, Husnan juga mengibaratkan hal ini sebagai tuan rumah yang mengusir penjahat untuk masuk ke dalam wilayahnya.
“Secara _de facto,_ PBB mengakui Nagorno-Karabakh adalah tanah resmi milik Azerbaijan. Belakangan ini juga, Azerbaijan tidak menginginkan perdamaian jika Bangsa Armenia tidak keluar dari wilayah Azerbaijan,” tambah Husnan.
Husnan Bey Fananie menjelaskan, bangsa Indonesia harus membaca informasi seputar berita Armenia dan Azerbaijan secara hati-hati. Dirinya menegaskan, sebagai warga yang cerdas dan harus jernih menyaring segala berita yang masuk. Husnan mengatakan, Azerbaijan merupakan wilayah yang strategis, khususnya di Nagorno-Karabakh.
Selama Husnan berada disana, dirinya belajar bahwa Azerbaijan merupakan negara yang memiliki persimpangan banyak peradaban manusia, yang juga merupakan tempat kelahiran Nabi Nuh A.S, serta tempat dimana bangsa Selatan dan Timur berjalan menuju ke Eropa (Utara).
“Indonesia akan terus mendukung perjuangan rakyat Azerbaijan dan meminta kepada Armenia, untuk sepakat memberhentikan peperangan konflik karena banyak memakan banyak korban dan dirugikan dari sejumlah aspek,” tutup Husnan Bey Fananie.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews