Anda boleh sombong apabila anda memang layak sombong. Rusia bukanlah negara ketiga yang lemah dalam segala bidang.
Ini ada dua foto Saat Presiden Rusia menerima tamu negara. Erdogan dan Macron.
Saat menerima Presiden Perancis, Putin memilih duduk berjauhan dengan Macron. Jaraknya 5 meter.
Ini bagian dari bahasa tubuh Putin yang tidak menyukai Macron atas beberapa sikapnya selama ini kepada Rusia. Karena Perancis anggota NATO.
Bahkan dalam pertemuan yang baru terjadi beberapa hari lalu itu, Putin tidak mau berjabat tangan dengan Macron dan tidak mau mendekat.
Berbeda saat Putin menyambut Erdogan. Padahal Turki adalah juga anggota NATO, tapi Putin tetap menaruh respek kepada Presiden Turki tersebut.
Putin duduk bersebelahan dengan Erdogan dan sangat akrab dalam setiap acara kenegaraan. Putin dan Erdogan adalah mitra dekat dan strategis. Saling hormat.
Bukan hanya Macron, kemarin Putin juga menerima Kanselir Jerman Olaf Scholz. Sikap Putin juga sama saat menerima Presiden Perancis. Putin menolak berjabat tangan dengan Scholz, dan menolak mendekat.
Dalam politik dan diplomasi sah sah saja anda sombong atau anda pasang tarif. Apabila anda memang ada harganya dan memang level anda punya tarif.
Rusia wajar melakukan semua itu, walaupun dalam pelajaran tatakrama mungkin terlihat kurang elok. Tapi ini bukan pelajaran sopan santun. Ini murni soal diplomasi dan wibawa negara.
Putin memperlakukan Macron dan Scholz begitu bukan tanpa alasan. Jerman dan Perancis memang selama ini sering ikut arahan NATO untuk menekan-nekan Rusia soal konflik Ukraina.
Jadi sekali lagi, anda boleh sombong apabila anda memang layak sombong. Rusia bukanlah negara ketiga yang lemah dalam segala bidang.
Putin juga bukan kelas Presiden Abal-abal yang bisa didikte oleh anak kecil minim pengalaman seperti Macron, atau orangtua yang gak menghormati Rusia semacam Scholz.
Presiden Perancis dan Kanselir Jerman aja digituin sama Putin. Padahal Macron dan Scholz adalah bosnya Eropa. Gimana kalau bang thoyyib dari Kamboja?
Dalam dunia diplomasi internasional, anda harus tau ukuran diri anda dan level anda. Jangan sampai anda level tukang mebel berlagak seperti pemimpin besar dunia. Itu akan terlihat bodoh dan memalukan.
Tengku Zulkifli Usman
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews