Presiden Saddam Hussein dari Islam Sunni pernah memerintah Irak. Ia termasuk beruntung, karena berhasil memerintah Irak, sedangkan ia beragama Islam Sunni yang minoritas di Irak.
Vatikan pekan ini merilis jadwal perjalanan Paus Fransiskus ke Irak pada 5 hingga 8 Maret 2021 mendatang. Ini merupakan kunjungan ke luar negeri pertamanya dalam 16 bulan, aktivitas yang terhenti karena pandemi virus corona.
Paus yang berusia 84 tahun dan telah divaksinasi Covid-19 ini tampaknya berniat untuk melanjutkan rencana perjalanannya, meskipun pandemi masih berlangsung dan kekhawatiran mengenai masalah keamanan terus membayangi.
Irak dalam minggu terakhir ini sedikit memanas setelah terjadi serangan roket yang menghantam Pangkalan Militer AS (Amerika Serikat) di Irak.
Setidaknya empat roket Katyusha menghantam pangkalan udara Balad di pinggiran Baghdad, Irak. Pangkalan udara ini adalah yang menampung personel militer AS.
Pangkalan Balad menampung pasukan dan kontraktor AS dan terletak sekitar 80 kilometer di utara Baghdad. Sejauh ini tidak ada laporan adanya korban luka atau tewas dalam serangan itu.Ba
Rencana kunjungan Paus ini mengingatkan kita pula ke suatu pertemuan antara pemimpin umat Katholik sedunia, Paus Fransiskus dan Imam Besar Al Azhar Syeikh Ahmed Al Tayeb. Mengapa demikian, karena menurut rencana, Paus di Irak tidak hanya bertemu dengan para umat Katholik, tetapi juga dengan umat Islam di Irak.
Waktu itu pertemuan dengan pemimpin agama Islam ini terjadi di Abu Dhabi, ketika kedua tokoh berjalan bergandeng tangan, simbol persaudaraan antar–keyakinan.
Dokumen yang diklaim mengatasnamakan seluruh korban perang, persekusi dan ketidakadilan di dunia itu, menyatakan komitmen Al Azhar untuk bekerjasama memerangi ekstrimisme.
Rencananya, di Irak nanti Paus akan melaksanakan doa lintas agama yang akan dihadiri oleh umat Kristen, Muslim, Mandaean-Sabaean, Yazidi dan agama minoritas lainnya yang hadir di Irak. Doa lintas agama bertujuan mengenalkan harmoni antara kelompok-kelompok agama dalam sebuah Misa yang dinamai Vatikan sebagai "Doa untuk putra dan putri Ibrahim".
Para arkeolog juga mengharapkan kunjungan Paus akan menarik perhatian baru ke tempat yang dihormati sebagai tempat kelahiran Nabi Ibrahim.
Baca Juga: Mungkinkah Islam Sunni Irak (Saddam Hussein) Kembali Berkuasa ?
Irak merupakan tempat lahirnya pusat peradaban dunia. Para arkeolog dunia banyak berdatangan ke Irak untuk bekerja sama dengan para arkeolog Irak dalam rangka menemukan situs-situs baru demi meyakinkan dunia, bahwa benar, Irak merupakan pusat peradaban dunia.
Di dalam buku yang saya tulis Saddam Hussein Menghalau Tantangan (Jakarta: Penebar Swadaya, 1998), di samping berisi hasil perjalanan saya ke Irak tahun 1992, juga mengulas Irak di masa-masa kedatangan bangsa Sumeria, Akkadya, Babylonia, Kasitya, Assyria, Kaldania, bangsa Arab dan Islam dan Abbasiyah.
Tentang bangsa Arab dan Islam ini, perlu juga kita ketahui, bahwa penduduk Islam Syiah merupakan mayoritas di Irak. Sedangkan Islam Sunni merupakan penduduk minoritas selain agama lain seperti Kristen dan agama yang dianut penduduk Yahudi Irak.
Presiden Saddam Hussein dari Islam Sunni pernah memerintah Irak. Ia termasuk beruntung, karena berhasil memerintah Irak, sedangkan ia beragama Islam Sunni yang minoritas di Irak.
Keseluruhan penduduk Irak pada umumnya orang Arab, terutama yang tinggal di pusat pemerintahan dan di bagian selatan Irak.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews