Setelah Turki menyerang wilayah kedaulatan Suriah, negara-negara Arab yang berhimpun dalam Liga Arab melakukan kecaman atas Turki yang melanggar kedaulatan Suriah.
Tentara Turki mulai melancarkan operasi di wilayah Suriah Utara dengan melakukan serangan udara di kota Ras al-Ayn, timur laut al-Hasakah.Serangan ini ditujukan kepada milisi Kurdi atau Unit Perlindungan Rakyat Kurdi yang dianggap Ankara sebagai teroris dan kepanjangan Partai Pekerja Kurdistan (PKK) yang ada di Turki.
Serangan ke wilayah Suriah Utara setelah mendapat lampu hijau atau penarikan tentara Amerika di wilayah itu.
Benarkah Amerika memberi lampu hijau Turki untuk menyerang milisi Kurdi /YPG ataukah ini perangkap atau jebakan dari Amerika?
Faktanya, setelah Turki menyerang wilayah kedaulatan Suriah, negara-negara Arab yang berhimpun dalam Liga Arab melakukan kecaman atas Turki yang melanggar kedaulatan Suriah.
Seperti Arab Saudi lewat kementerian luar negerinya mengecam tindakan agresi Turki merupakan pelanggaran atas persatuan, kemerdekaan, dan kedaulatan wilayah Suriah.
Uni Emirat Arab (UEA) juga mengecam tindakan serangan Turki adalah agresi terhadap negara Arab yang bersaudara serta melanggar hukum internasional.
Bahrain pun juga mengeluarkan kecaman, bahwa serangan Turki merupakan pelanggaran hukum internasisonal dan kedaulatan Suriah.
Mesir juga melakukan kecaman dan untuk membawa masalah serangan Turki terhadap wilayah Suriah ke Dewan Keamanan PBB.
Ini menarik, karena Suriah sendiri yang juga merupakan anggota Liga Arab dikeluarkan sejak perang Suriah dan sampai saat ini keanggotaannya belum dipulihkan.
Bahkan negara-negara ini juga punya andil atas kehancuran negara Suriah dengan mendukung pemberontak ISIS. Pemeberontak ISIS ini mempunyai sponsor atau majikan sendiri-sendiri.
Tapi ketika Turki menyerang wilayah Suriah, Liga Arab bersatu-padu mengecam Turki atas tindakan pelanggaran hukum internasional.
Seperti kita ketahui, Turki bukanlah bangsa Arab seperti Iran juga bukan bangsa Arab, akan tetapi Persia. Tapi ada kesamaan keyakinan atau agama.
Arab Saudi sendiri juga lagi berseteru dengan Turki terkait kematian Jamal Khashoggi. Arab Saudi juga menyerang Yaman hampir lima tahun perang juga belum berakhir.
Inilah rumitnya konflik timur tengah. Punya kepentingan dan agenda masing-masing.
Terkait serangan Turki ke wilayah Suriah, negara-negara Eropa seperti Belgia, Prancis, Jerman, Polandia, dan AS, untuk mengadakan sidang darurat di Dewan Keamanan PBB.
Liga Arab dan Eropa mengecam tindakan serangan Turki terhadap kedaulatan Suriah atau kepada milisi Kurdi atau YPG. Padahal sebelumnya Amerika sudah memberi lampu hijau. Tapi sekarang ramai-ramai dunia Arab dan Eropa mengecam tindakan Turki.
Sepertinya Turki masuk perangkap Amerika, kepalanya dilepas tapi ekornya diinjak seperti ular.
Bahkan Donald Trump juga mengancam akan menghancurkan ekonomi Turki kalau melakukan tindakan berlebihan kepada milisi Kurdi atau YPG.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews