Akankah terjadi perang antara Lebanon, Hizbullah dengan Israel? Perang terakhir antara Hizbullah dan Israel terjadi pada tahun 2006 dengan sebutan perang 33 hari.
Hari Minggu, 1 September 2019, Hizbullah menyerang kendaraan militer Israel dengan rudal antitank di pangkalan Avivim. Unit yang menyerang kendaraan militer Israel yaitu Hasan Zbeeb dan Yasser Daher. Dua nama tersebut adalah tentara Hizbullah yang seminggu sebelumnya jadi korban bom Israel di wilayah Suriah. Dan untuk menghormatinya dijadikan nama unit militer Hizbullah.
Penyerangan kendaraan militer Israel oleh Hizbullah sebagai pembalasan atas dua drone milik Israel yang menyerang kantor media milik Hizbullah di Beirut. Satu drone jatuh dekat kantor media Hizbullah dan satu meledak atau diledakkan di atas sebelum mencapai target.
Serangn drone Israel itu dianggap oleh Hizbullah sebagai tindakan pelanggaran batas wilayah dan sengaja memancing perang.
Sekjen Hizbullah Hassan Nasrallah langsung merespon atas drone Israel yang menyasar kantor media miliknya dan bersumpah tidak lama lagi akan membalasnya. Dan benar saja balasan itu dilakukan pada hari Minggu kemarin dengan menyerang kendaraan militer Israel dan jatuh korban jiwa di pihak Isreal.
Seperti kita ketahui Hassan Nasrallah adalah pimpinan Hizbullah yang sangat kharismatik dan sangat ditakuti oleh Israel. Karena setiap ucapan atau pernyataannya akan dilakukan dan dilaksanakan. Tidak hanya sekedar perang kata-kata atau urat syaraf atau gertak sambal. Begitu juga dengan Israel, setiap diserang pasti akan membalasnya.
Akankah terjadi perang antara Lebanon, Hizbullah dengan Israel? Perang terakhir antara Hizbullah dan Israel terjadi pada tahun 2006 dengan sebutan perang 33 hari.
Sekarang keadaannya sudah berubah jauh di mana-Hizbullah sudah semakin kuat dengan persenjataan yang modern dan pengalaman atau magang bertembur di Suriah sudah tidak usah diragukan.
Hal inilah yang membuat Israel takut dengan Hizbullah. Rudal-rudal Hizbullah siap menghujani wilayah Israel terutama wilayah Galilee.
Sebenarnya Israel sudah tahu kalau Hizbullah cepat atau lambat akan membalas serangan tersebut. Bahkan para tentara tidak boleh ambil cuti dan latihan militer terbesar juga dibatalkan hanya untuk mengantisipasi serangan balasan dari Hizbullah.
Bahkan sekutu Israel seperti Amerika,Inggris dan Perancis menurut sumber-sumber diplomatik menjamin Lebanon, bahwa Israel tidak akan menyerang Lebanon pasca serangan drone Israel di wilayah Beirut. Dan mendesak Hizbullah untuk tidak membalas serangan Israel tersebut. Sebagai kompensasinya Amerika tidak akan menjatuhkan sanksi tambahan kepada Hizbullah.
Tapi Hizbullah tidak bisa ditekan atau ditakut-takuti, sebagai buktinya Hizbullah tetap membalas serangan kepada Israel yang menyasar kendaraan militer Israel di pangkalan Avivim.
Sepertinya perang antara Lebanon, Hizbullah dengan Israel tinggal menunggu waktu.
***
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews