Side event Konferensi Tingkat Tinggi Group of Twenty (KTT G20) yakni Women of Twenty (W20) akan diselenggarakan di Papua Barat. Pemilihan Papua Barat membuat masyarakat di sana gembira, karena ajang internasional ini akan membawa banyak manfaat, terutama di bidang pariwisata.
Ajang KTT G20 memiliki side event khusus untuk wanita yakni W20. Dalam event ini maka pesertanya tentu khusus wanita dan yang dibahas adalah persoalan kaum hawa, misalnya pemberdayaan para ibu, penyetaraan gender, dll. Seluruh peserta akan mencapatkan pengetahuan baru sehingga bisa meneruskannya ke rakyatnya, ketika pulang nanti.
Para peserta W20 adalah 20 ibu negara (dari peserta KTT G20), juga ada perwakilan dari negara-negara ASEAN, Asia pasifik, dan juga negara-negara kepulauan di sekitar Indonesia. Mereka datang tak hanya mendapingi sang suami tetapi juga rapat dalam W20 sehingga mendapatkan cakrawala baru.
Ajang W20 yang diadakan di Papua Barat menjadi momen yang sangat bagus untuk memperkenalkan pariwisata di Bumi Cendrawasih. Nantinya, Nyonya Jill Biden, ibu negara Amerika Serikat, Nyonya Jennifer Morrison, ibu negara Australia, dan peserta lain akan melihat eksotisme alam di Papua Barat yang mempesona.
Para peserta W20 akan melihat betapa eloknya Kepulauan Raja Ampat yang terkenal akan gagahnya karang dan lautan yang masih jernih, sehingga asyik untuk jadi tempat berenang dan menyelam. Mereka terpukau akan Raja Ampat lalu secara spontan memotretnya dan mengunggah ke akun media sosial masing-masing, dan itu menjadi promosi secara tidak langsung bagi pariwisata di Papua Barat.
Selain Raja Ampat, masih ada beberapa tempat wisata di Papua Barat seperti Pulau Wayag, Pantai Pasir Timbul, dll. Semua asyik untuk dikunjungi sebagai pelepas lelah. Pariwisata di Bumi Cendrawasih benar-benar bisa dipromosikan melalui ajang W20, tak heran masyarakat di sana bersorak karena dipercaya pemerintah menjadi tuan rumah bagi side event KTT G20 tersebut.
Para peserta event juga melihat bahwa pariwisata di Papua Barat aman, dalam artian semua sesuai dengan protokol kesehatan atau prokes. Memang di masa pandemi, prokes harus dilakukan dengan ketat agar tidak tertular corona dan mereka merasa aman saat melepas penat di sana.
Rasa aman juga dirasakan karena di Papua Barat sama sekali tidak ada gangguan dari kelompok separatis, karena sudah benar-benar disterilkan oleh aparat. Para peserta event bisa melihat bahwa Papua sangat aman dan tidak usah khawatir akan terkena peluru nyasar atau lemparan panah. Sehingga mereka bisa berwisata dengan gembira dan mengajak rakyatnya untuk ke Papua.
Ketika event W20 diadakan di Papua Barat maka juga bisa ada kerja sama antar negara dalam bidang pariwisata. Misalnya untuk negara muslim seperti Saudi Arabia, maka pemerintah daerah Papua Barat bisa memberikan paket wisata khusus yang halal, sehingga mereka tidak takut akan memakan daging non halal selama berada di Bumi Cendrawasih.
Dengan begini maka sektor pariwisata di Papua barat akan diperbaiki setelah ada W20 dan sektor turisme akan bangkit lagi setelah sebelumnya keok dihantam pandemi. Setelah dua tahun maka pariwisata di Papua harus diperbaiki, salah satunya dengan W20.
Event W20 yang diadakan di Papua Barat menjadi anugerah yang sangat besar karena biasanya forum internasional hanya diadakan di Jakarta atau Bali. Papua Barat dipilih karena memang provinsi ini memiliki potensi besar. Selain itu, W20 bisa menaikkan kembali sektor pariwisata di Papua agar bangkit lagi di masa pandemi.
Welcome Citizen Polite!
Setelah melalui perjalanan cukup panjang sebagai website warga menulis politik yang ekslusif, kini PepNews terbuka untuk publik.
Para penulis warga yang memiliki minat dan fokus pada dunia politik mutakhir Tanah Air, dapat membuat akun dan mulai menuangan ide, pandangan, gagasan, opini, analisa maupun riset dalam bentuk narasi politik yang bernas, tajam, namun tetap sopan dalam penyampaian.
Wajah berganti, tampilan lebih “friendly”, nafas tetaplah sama. Perubahan ini bukan hanya pada wajah dan rupa tampilan, tetapi berikut jeroannya.
Apa makna dan konsekuensi “terbuka untuk publik”?
Maknanya, PepNews akan menjadi web portal warga yang tertarik menulis politik secara ringan, disampaikan secara bertutur, sebagaimana warga bercerita tentang peristiwa politik mutakhir yang mereka alami, lihat dan rasakan.
Konsekuensinya, akan ada serangkaian aturan adimistratif dan etis bagi warga yang bergabung di PepNews. Aturan paling mendasar adalah setiap penulis wajib menggunakan identitas asli sesuai kartu keterangan penduduk. Demikian juga foto profil yang digunakan.
Kewajiban menggunakan identitas asli berikut foto profil semata-mata keterbukaan itu sendiri, terlebih untuk menghindari fitnah serta upaya melawan hoax.
Terkait etis penulisan, setiap penulis bertanggung jawab terhadap apa yang ditulisnya dan terhadap gagasan yang dipikirkannya.
Penulis lainnya yang tergabung di PepNews dan bahkan pembaca umumnya, terbuka memberi tanggapan berupa dukungan maupun bantahan terhadap apa yang ditulisnya. Interaktivitas antarpenulis dan antara pembaca dengan penulis akan terbangun secara wajar.
Agar setiap tulisan layak baca, maka dilakukan “filtering” atau penyaringan tulisan berikut keterangan yang menyertainya seperti foto, video dan grafis sebelum ditayangkan.
Proses penyaringan oleh administrator atau editor dilakukan secepat mungkin, sehingga diupayakan dalam waktu paling lambat 1x24 jam sebuah tulisan warga sudah bisa ditayangkan.
Dengan mulai akan mengudaranya v2 (versi 2) PepNews ini, maka tagline pun berubah dari yang semula “Ga Penting Tapi Perlu” menjadi CITIZEN POLITE: “Write It Right!”
Mari Bergabung di PepNews dan mulailah menulis politik!
Pepih Nugraha,
CEO PepNews